Ini 'Senjata Rahasia' Anies kalahkan Prabowo dan Ganjar di Pilpres
RIAU24.COM -Media internasional soroti Anies Baswedan soal senjata rahasi untuk kalahkan Prabowo dan Ganjar.
Seperti diketahui, elektabilitas pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar hampir selalu berada di posisi ketiga dalam hasil Survei.
Namun, Anies Baswedan belakangan dengan berani mengatakan bahwa dirinya menolak program unggulan Jokowi, Ibu Kota Nusantaran (IKN).
Menurutnya masyarakat tak butuh IKN karena hanya akan membuang-buang uang negara saja.
"Yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah pemerataan pertumbuhan, dimana pembangunan dilakukan tidak hanya di satu lokasi, tapi di banyak lokasi. Jangan sampai kita membangun hanya di satu lokasi, malah menimbulkan ketimpangan baru," ujarnya.
"Kami sedang menyiapkan struktur program untuk bisa mendorong desa untuk leboh berkembang, kota kecil menjadi menengah dan kota meenengah menjadi besar di seluruh Indonesia," tambah Anies.
Meski demikian, ulasan South China Morning Post menyebut bahwa hal tersebut bisa menjadi "senjara rahasia" Anies Baswedan untuk memenangkan Pilpres 2024 mendatang.
Dalam ulasan tersebut, SCMP menyinggung tentang bagaimana Anies dengan mengejutkan berhasil memenangkan Pilkada Jakarta pada 2017 lalu dan mengalahkan Ahok.
Pada Pilkada 6 tahun lalu, Anies menggunakan isu irisan untuk mendapatkan simpati masyarakat.
"Selama pencalonannya sebagai gubernur Jakarta pada tahun 2017, Anies mengalahkan gubernur sementara Basuki Tjahaja Purnama dalam putaran kedua, setelah kalah dalam pemungutan suara awal, dengan mempolitisasi komentar yang dibuat oleh politisi Kristen keturunan Tionghoa yang dianggap menghujat Islam oleh beberapa orang," tulis SCMP.
Ian Wilson, dosen senior yang berspesialisasi dalam politik Indonesia di Universitas Murdoch di Perth juga mengatakan bahwa Anies bisa menangkap beberapa hal yang pro-masyarakat, termasuk soal jumlah uang negara dan keputusan utama yang diinginkan rakyat saat ini.
“Saya pikir ketika tekanan biaya hidup dan berbagai permasalahan lainnya berdampak pada kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, melihat jumlah uang yang dibelanjakan untuk [Nusantara] adalah sesuatu yang bisa ditangkap oleh lawan politik,” kata Wilson.
(***)