Unicef Ungkap Pemboman Terburuk dan Malam Serangan Jahat Israel di Gaza
RIAU24.COM - Juru bicara Unicef James Elder menyatakan serangan udara Israel di Gaza selatan adalah “pemboman terburuk dalam perang saat ini” pada Minggu (3/12/2023).
“Saya melihat banyak sekali korban anak-anak,” tulis Elder di X dikutip dari Sindonews.
Pada hari Sabtu saja, sebanyak 700 warga Palestina dibunuh oleh Israel. Elder yang saat ini berada di kota Khan Younis, Gaza selatan, menggambarkan “malam pemboman tanpa henti” dalam pesan suara yang diposting ke X.
“Saya tidak bisa berhenti memikirkan tentang 1,8 juta orang di wilayah selatan ini,” ujar dia. “Saya rasa tidak ada waktu lebih dari lima atau sepuluh menit sepanjang malam, dan saya benar-benar tidak tidur, saat ada sesuatu yang tidak terbang di atas kepala atau langit bersinar,”papar dia.
Seorang sukarelawan Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) serta seorang karyawan tewas dalam serangan Israel di lingkungan al-Faluja di timur laut Kota Gaza, menurut organisasi tersebut pada X.
Seiring jumlah korban jiwa di Palestina yang sangat besar, bisa terlihat sekilas kehancuran finansial yang terjadi. Tingkat kemiskinan di Gaza diperkirakan akan melonjak hingga lebih dari 90%, menurut direktur statistik di Biro Pusat Statistik, Muhammad Qalalwa.
Perang dahsyat Israel di Gaza sejak 7 Oktober telah mengakibatkan kerugian sebesar USD700 juta, hanya dalam bulan pertama, menurut Qalalwa pada Minggu.