Menu

Hamas Klaim Pasukan Israel Mundur dari Gaza Utara Akibat Operasi Gagal, Serang Bagian Selatan

Zuratul 4 Dec 2023, 10:07
Hamas Klaim Pasukan Israel Mundur dari Gaza Utara Akibat Operasi Gagal. (X/Foto)
Hamas Klaim Pasukan Israel Mundur dari Gaza Utara Akibat Operasi Gagal. (X/Foto)

RIAU24.COM -Sayap militer kelompok Hamas, Brigade al-Qassam melaporkan pasukan Israel telah menarik diri dari utara Gaza, medan terpanas selama agresi di wilayah tersebut. 

al-Qassam menyebut bahwa 70 perse n kontingen militer Israel di utara Gaza sekarang telah pergi. 

Operasi militer Israel di sana disebut "Gagal" sehingga pasukan memutuskan mundur. 

Dilansir dari Al Jazeera, pasukan militer Israel kembali mendesak warga di utara Gaza untuk pindah ke selatan. 

Desakan itu dilakukan seiring dengan serangan lagi ke Gaza usai gencatan Senjata dengan Hamas berakhir pada Jumat (1/12) lalu. 

Sambil menggempur, pasukan Negeri Zionis menyebarkan selebaran yang menyatakan target mereka berikutnya ialah Khan Younis. 

Dikatakan kalau kota di selatan Gaza ini akan menjadi area operasi utama militer Zionis setelah utara. 

Pada Minggu (3/12), militer Israel memang telah memperluas serangan darat mereka hingga ke selatan. Juru bicara militer Israel Daniel Hagari menyebut serbuan darat ini bakal menargetkan seluruh Jalur Gaza.

"[Militer] terus memperluas operasi daratnya terhadap pusat-pusat Hamas di semua Jalur Gaza," kata Hagari kepada wartawan di Tel Aviv, seperti dikutip Al Jazeera.

"Pasukan berhadapan langsung dengan teroris dan membunuh mereka," lanjut dia.

Kantor berita Palestina, Wafa, juga mengabarkan kendaraan lapis baja Israel telah merangsek masuk ke Khan Younis pada Minggu malam. Mereka datang dari arah timur kota di selatan Gaza tersebut.

"Kendaraan Israel diposisikan di dekat persimpangan Al-Matahin di tengah serangan udara yang intens dari pesawat tempur dan tembakan peluru dari tank dan artileri, serta pesawat pengintai," lapor Wafa.

Israel melanjutkan agresi di Jalur Gaza setelah negosiasi gencatan senjata tidak menemui kesepakatan dengan Hamas. Gencatan senjata di wilayah tersebut pun berakhir pada Jumat (1/12) lalu.

Gencatan senjata antara Israel dan Hamas sempat berlangsung pada 24 November lalu selama empat hari.

Gencatan senjata itu kemudian diperpanjang dua kali namun hanya bertahan selama seminggu.

Usai gencatan senjata dinyatakan berakhir, pasukan militer Israel langsung menggempur Gaza habis-habisan.

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bahkan mengatakan perang di Jalur Gaza tidak akan berhenti hingga berhasil "menumpas" Hamas.

Sebanyak 15.523 orang tewas di Jalur Gaza sejak agresi Israel dimulai pada 7 Oktober lalu.

Tujuh puluh persen dari korban jiwa itu merupakan perempuan dan anak-anak. Sementara itu, 41.316 orang lainnya luka-luka.

(***)