Gencatan Senjata Dinilai Jadi Strategi Hamas Lumpuhkan Israel
RIAU24.COM -Jurnalis militer dari surat kabar Yedioth Ahronoth, Yossi Yehoshua menyebutkan jika Hamas dan pemimpinnya di Gaza Yahya Sinwar telah memanipulasi dan melumpuhkan Israel dalam beberapa hari terakhir sehubungan dengan gencatan senjata.
Ia menilai bahwa Hamas sedang menentukan syarat-syarat perjanjian dengan Israel dan jumlah warga Palestina yang dibebaskan, serta identitas perang Israel yang ingin dibebaskan.
zxc1
"Musuh-musuh kami dari semua sisi untuk melihat bagaimana kami berperilaku dan bagaimana kami lebih memilih gencatan senjata dari pada melanjutkan pertempuran dengan imbalan pembebasan sejumlah kecil orang yang diculik," ucap Yehoshua dikutip dari Middle East Monitor, Selasa 28 November 2023.
"Ini tidak berfungsi sebagai pencegahan, dan ini terjadi setelah tentar pulih dari keterjatuhan yang mereka alami pada tanggal 7 Oktober," lanjutnya.
Yehoshua kemudian bertanya mengapa tentara pendudukan tidak melancarkan serangan darat besar-besaran terhadap Khan Yunis dan Rafah di Jalur Gaza selatan pada saat, yang sama ketika mereka melancarkan serangannya ke Gaza utara.
“Banyak petugas bertanya-tanya; Jika kita tidak menyerang Jalur Gaza selatan setelah perang selama 50 hari, kapan hal ini akan terjadi?," katanya, seraya mencatat saat-saat penghinaan yang dialami Israel pada Sabtu, 25 November 2023, ketika Hamas memutuskan untuk menunda pembebasan tahanan gelombang kedua.
Selain itu, setelah menguasai Rafah, Israel harus mengancam akan memutus seluruh jalur kehidupan di Gaza jika semua tawanan perang tidak dibebaskan.
(***)