Viral Wanita Muda 30-an di Medan Kena Gagal Ginjal Kronis, Inikah Pemicunya?
RIAU24.COM - Seorang wanita bernama Veronika Sidabutar (30) baru-baru ini viral setelah membagikan kisahnya yang mengidap gagal ginjal kronis. Wanita yang saat ini tinggal di Medan itu bercerita, sedari kuliah sudah sering begadang bahkan terkadang tak tidur.
Terlebih, Veronika juga sering mengonsumsi obat-obatan, baik dari dokter maupun yang dibeli di warung untuk mengatasi kondisinya. Wanita yang akrab disapa Vero itu mengaku sering mengalami demam dan sakit kepala.
"Saat bekerja saya juga sering demam, saya nggak ada riwayat hipertensi dan diabetes nggak ada. Jadi setelah bekerja saya sering demam kadang dalam sebulan sekali, jadi sering ke klinik lah makanya saya tahu tensi saya terpantau," imbuhnya saat dihubungi detikcom, Senin (27/11/2023).
"Kalau di klinik kan kita berobat kan selalu terpantau. Kemudian setelah itu dari klinik bawa obat-obatan dan di luar itu pun kadang saya sering minum obat sakit kepala ya dari warung. Itu tuh karena nggak tahan sama rasa sakitnya, apalagi setelah Omicron. Jadi sering sakit kepala," imbuhnya lagi.
Veronika mengatakan, pada April 2022, ia mengalami kenaikan berat badan hingga kelopak mata bengkak. Pada saat itu, Vero masih belum curiga kalau gejala yang dialami mengindikasikan ke penyakit serius. Sebab saat itu juga dirinya tengah menjalani program untuk menaikkan berat badan.
Dua bulan kemudian, Veronika kembali mengalami gejala yang tak biasa, yakni berupa cegukan dua hari dan nggak berhenti kecuali saat mau tidur.
"Kemudian setiap cegukan dimulai dengan mual muntah, apa yang masuk dimuntahkan, termasuk kalau minum air. Muntah terus lah sampai keluar darah, mungkin ada luka di dalam kan," imbuhnya.
Merasa kondisinya semakin aneh dan memburuk, ia akhirnya memutuskan pergi ke dokter untuk memeriksakan diri. Ia terpaksa dirawat selama seminggu dan di-opname lantaran mengalami gejala mual dan muntah terus-menerus.
Setelah menjalani beberapa prosedur medis, terungkap jika fungsi ginjal Veronika tersisa 20 persen.
"Jadi sama sekali nggak ada gejala. Gejalanya hanya kenaikan berat badan, di mana berat badan itu naik bukan lemak gitu, jadi kayak agak aneh sih. Tapi karena kita nggak tahu ya, nggak sampai kepikiran ada gangguan ginjal, kayak dia kenaikan berat badan itu kayak cairan lah klemer-klemer gitu," lanjutnya.
"Kemudian kelopak mata bengkak, mata perih terus kuning gitu, terus saya kompres-kompres. Tapi setelah masih terasa sakit, cuci darah udah nggak perih lagi matanya jadi sudah masuk rumah sakit," imbuhnya lagi.
Selain muntah mual, hingga naik berat badan, Veronika juga mengalami memar di beberapa bagian tubuhnya, paling sering muncul di daerah kaki hingga paha. Ditambah lagi, dirinya juga sering buang air kecil di tengah malam.
"Itu sampai rata kayak habis KDRT lah. Gantian dia, misalnya di paha ada 1 di betis dua, kanan kiri gitu. Itu 2 minggu baru hilang, jadi dia nanti menghitam dia sebelum hilang dia menghitam. Nah habis itu sudah menghitam, langsung muncul lagi yang baru gitu. Ukurannya ada semua, ada yang lebar, ada yang kecil," imbuhnya lagi.
Menurut dokter, gagal ginjal kronis yang dialami Vero kemungkinan disebabkan oleh obat-obatan yang ia konsumsi untuk mengatasi kondisi demam dan pusing.
Walhasil, saat ini Vero terpaksa menjalani cuci darah dua kali seminggu dan tengah menunggu transplantasi atau cangkok ginjal yang dilakukan minggu depan.
"Adanya peradangan ginjal yang disebabkan karena obat-obatan tadi, jadi radang ginjalnya. Kayak kolagen bisa jadi itu, tapi lebih ke antibiotik dan obat pereda rasa nyeri sih," imbuhnya lagi. ***