Anies Khawatir Indonesia Jadi Negara Kekuasaan Bukan Negara Hukum
RIAU24.COM -Capres nomor urut satu Anies Baswedan mengaku khawatir Indonesia bakal berubah menjadi negara kekuasaan dan bukan lagi negara hukum.
Menurut Anies, agar hal itu tidak terjadi, maka pemerintah harus menegakkan aturan dan hukum tanpa pandang bulu, termasuk untuk pelaku kejahatan lingkungan.
"Kita tidak ingin yang terjadi akhir-akhir ini justru mendorong negara kita menjadi negara kekuasaan, tapi kita ingin Indonesia tetap negara hukum," kata Anies di Balai Kartini dalam Konferensi Orang Muda Pulihkan Lingkungan, Sabtu (25/11).
"Dan harus ada keberanian dari tingkat puncak untuk menegakkan aturan hukum kepada siapa saja, tanpa pandang bulu dan bukan tebang pilih," lanjutnya.
Anies berpendapat sebuah negara akan sulit untuk maju dan berkembang jika rule of law nya tidak dijaga dengan baik.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan jika Indonesia menjadi negara kekuasaan, maka hukum yang akan disetir oleh kekuasaan.
"Dalam negara hukum, kekuasaan diatur oleh hukum. Dalam kekuasaan, hukum diatur oleh kekuasaan," ucap dia.
Saat ini, Anies telah ditetapkan sebagai capres nomor urut satu.
Dia maju bersama Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Pasangan tersebut sering membawa narasi perubahan.
Selain Anies-Cak Imin, terdapat dua kandidat lain.
Dua kandidat itu yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming dengan nomor urut dua, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan nomor urut tiga.
Dalam Konferensi Orang Muda Pulihkan Lingkungan tersebut, hanya Anies yang datang sementara Prabowo mengirimkan perwakilan, sementara Ganjar pun meminta maaf tidak hadir.
(***)