Menu

100 Warga Gaza Terjebak, RS Al-Shifa Jadi 'Zona Kematian' saat Gencatan Senjata 

Zuratul 25 Nov 2023, 15:17
100 Warga Gaza Terjebak, RS Al-Shifa Jadi 'Zona Kematian' saat Gencatan Senjata. (TheNation/Foto)
100 Warga Gaza Terjebak, RS Al-Shifa Jadi 'Zona Kematian' saat Gencatan Senjata. (TheNation/Foto)

RIAU24.COM - WHO mengungkapkan keprihatinan atas nasib kepala RS al-Shifa kota Gaza, Mohammad Abu Salmiya yang ditangkap pasukan Israel dalam pekan lalu. 

Dalam penyataannya, WHO mengatakan kepala RS terbesar di Jalur Gaza yang terkepung telah ditangkap pada Rabu (15/11) bersama lima petugas kesehatan lainnya dalam mengevakuasi pasien. 

"Tiga personel medis dari Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina dan tiga dari Kementerian Kesehatan ditahan," kata WHO dilansir Almayadeen.

Sejak itu, dua dari enam orang tersebut dilaporkan telah dipulangkan.

"Namun kami tidak memiliki informasi mengenai kondisi empat staf kesehatan yang tersisa, termasuk direktur rumah sakit Al-Shifa," tambah pernyataan itu.

Badan PBB tersebut menyerukan agar hak hukum dan hak asasi manusia mereka dipatuhi sepenuhnya selama penahanan.

Abu Salmiya sering dikutip oleh media internasional tentang kondisi di dalam al-Shifa, yang telah menjadi sasaran dan digerebek oleh pasukan pendudukan Israel sejak dimulainya invasi darat mereka ke Jalur Gaza.

Pada hari Kamis, militer pendudukan Israel mengumumkan telah menangkap kepala rumah sakit, bersama dengan seorang kepala departemen.

Menurut pernyataan WHO, organisasi tersebut telah melakukan tiga misi ke al-Shifa dalam waktu seminggu, dan pada satu kesempatan berhasil mengevakuasi 31 bayi dari rumah sakit.

Selama misi ketiga, pada hari Rabu, yang dilaksanakan bekerja sama dengan Bulan Sabit Merah Palestina, 151 orang dievakuasi, termasuk pasien, kerabat mereka, dan petugas kesehatan, menurut WHO.

Patut dicatat bahwa WHO menggambarkan Rumah Sakit al-Shifa sebagai "zona kematian". 

Penilaian tersebut dilakukan setelah kunjungan WHO dan pejabat PBB lainnya ke rumah sakit tersebut.

Sebelumnya pada hari Jumat, Kementerian Kesehatan di Gaza mengkonfirmasi bahwa pasukan pendudukan Israel mundur dari Rumah Sakit al-Shifa pada hari pertama gencatan senjata sementara antara Perlawanan Palestina dan pendudukan Israel.

Namun WHO "sangat prihatin" terhadap keselamatan sekitar 100 pasien dan petugas kesehatan yang tersisa di al-Shifa, kata juru bicara WHO Christian Lindmeier.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qudra mengatakan militer pendudukan Israel telah mundur tetapi orang-orang yang tersisa di al-Shifa berada di sebuah kompleks yang rusak dan "generator utamanya hancur bersama dengan banyak bangunan."

(***)