RIAU24.COM - Wakil DPRD Riau Syafaruddin Poti mengkritik sejumlah anggota dewan yang hanya menyampaikan rancangan perda (Ranperda) tanpa membacanya.

Itu disampaikan Poti saat Paripurna DPRD Riau yang berlangsung Kamis 24 November 2023 dengan agenda, pertama penandatanganan Nota Kesepakatan KUA - PPAS APBD Provinsi Riau Tahun Anggaran 2024.

Kedua penyampaian Rancangan Perda tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT)
oleh DPRD Provinsi Riau.

Ketiga penyampaian Rancangan Perda tentang Penyelenggaraan Pariwisata Berbudaya Melayu oleh DPRD Provinsi Riau. Dan keempat penyampaian Pendapat Kepala Daerah terhadap Rancangan Perda tentang Pengelolaan sungai Provisi Riau

Poti usai paripurna kepada awak media mengatakan alasan dirinya mengkritik rekan-rekan se profesinya tersebut karena mekanisme aturan dalam penyampaian pandangan umum fraksi dan penyampaian hak inisiatif terhadap suatu ranperda berbeda. 

"Kalau pandangan fraksi bisa disampaikan tertulis, sementara hak inisiatif harus didengar untuk disetujui seluruh anggota yang hadir,"kata Poti yang juga calon anggota DPR RI dapil Riau 1 ini

Namun demikian apa yang terjadi dalam paripurna hati ini, itu disebabkan karena faktor salah komunikasi dan prosedur dari bagian persidangan sekretariat DPRD Riau.

"Harusnya dikomunikasikan dengan anggota dewan. Karena teman-teman (Dewan.red) sudah terbiasa menyampaikan saja,"ujar politisi PDIP ini.

Untuk diketahui sidang paripurna ini dipimpin langsung oleh wakil ketua DPRD Riau Agung Nugroho yang didampingi Syafaruddin Poti yang juga sebagai wakil ketua DPRD Riau.