Setidaknya 50 Tewas dalam Serangan Udara Israel di Sekolah Al-Fakhoora Kamp Pengungsi Gaza
RIAU24.COM - Setidaknya 50 orang tewas dalam serangan udara Israel di Sekolah al-Fakhoora, yang dioperasikan oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA), di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara pada Sabtu (18 November).
Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi jumlah korban tewas sedikitnya 50 orang akibat pemboman itu, dengan insiden itu terjadi pada dini hari Sabtu.
Ketika perang Israel-Hamas berlanjut, sekolah-sekolah yang dikelola PBB di kamp-kamp pengungsi telah menjadi tempat berlindung bagi banyak orang yang melarikan diri dari krisis kemanusiaan tanpa henti.
Ratusan orang mencari perlindungan di tempat-tempat ini sementara Israel memasuki mode ofensif untuk menghilangkan kelompok Islam Hamas.
Laporan menunjukkan bahwa ada adegan korban yang meluas di kamp pengungsi, dengan tim medis bekerja untuk mengevakuasi yang terluka.
Mengekspresikan kecaman, Philippe Lazzarini, kepala UNRWA, mengecam serangan terhadap sekolah-sekolah yang dikelola PBB di Gaza.
Lazzarini berbicara tentang parahnya situasi, menyatakan bahwa ia telah menyaksikan gambar mengerikan dan rekaman puluhan orang tewas dan terluka di salah satu sekolah agensi yang telah menyediakan tempat berlindung bagi ribuan orang terlantar.
Lazzarini update ke X, sebelumnya Twitter, untuk menegaskan, "Serangan ini tidak bisa menjadi hal biasa; Mereka harus berhenti."
80 tewas dalam serangan ganda Israel: Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas
Menurut seorang pejabat dari kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza, jumlah korban tewas meningkat menjadi lebih dari 80 orang pada hari Sabtu karena serangan ganda Israel di kamp pengungsi Jabalia.
Sekolah Al-Fakhura yang dikelola PBB, diubah menjadi tempat penampungan bagi pengungsi Palestina, menyaksikan setidaknya 50 korban jiwa dalam serangan fajar, seperti yang dilaporkan oleh pejabat itu kepada AFP.
Dalam serangan terpisah di gedung lain di kamp, 32 orang dari keluarga yang sama tewas, termasuk 19 anak-anak, sebagaimana dikonfirmasi oleh kementerian kesehatan.
Selain itu, kementerian merilis daftar 32 anggota keluarga Abu Habal.
Jabalia, kamp pengungsi terbesar di Gaza, telah menyebabkan lebih dari 1,6 juta orang mengungsi selama lebih dari enam minggu konflik sengit antara Israel dan Hamas.
Ketika konsekuensi yang menghancurkan dari serangan-serangan ini terus menetes, banyak yang mengadakan protes pro-Palestina menyerukan gencatan senjata sebagai langkah mendesak menuju resolusi terhadap krisis yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.
(***)