Pernyataan Resmi Starbucks, McD dan Coca-Cola soal Boikot Produk Pro Israel
RIAU24.COM -Gerakan untuk memboikot produk-produk asal perusahaan yang terafiliasi dengan Israel semakin masif, termasuk di Indonesia.
Produk yang menjadi sasaran adalah yang diproduksi perusahaan asal Israel maupun perusahaan yang dianggap pro dengan negara tersebut, termasuk di antaranya Starbuck, McDonald's dan Coca-Cola.
Lalu bagaimana tanggapan perusahaan atas seruan boikot atas produk-produk mereka?
Starbucks
Dalam pernyataan resminya yang diperbarui Oktober 2023, Starbucks Indonesia menyatakan perusahaan tidak mendukung berbagai tindakan yang mengandung kebencian dan kekerasan.
Pihaknya menyampaikan simpati bagi mereka yang menjadi korban dan terkena dampak akibat aksi keji yang terjadi di Timur Tengah.
"Kami dengan tegas menyatakan tidak mendukung tindakan yang mengandung kebencian dan kekerasan, sepenuhnya mendukung usaha perdamaian di dunia," tulis Starbucks di laman resminya, dikutip Kamis (16/11/2023).
Manajemen juga mengklaim Starbucks dan mantan presiden perusahaan Howard Schultz tidak memberikan dukungan finansial kepada pemerintah Israel maupun Angkatan Darat Israel.
Hal ini sebagai bentuk komitmen dari perusahaan yang menyatakan telah dan tetap menjadi organisasi non-politik.
"Baik Starbucks maupun mantan pemimpin, presiden, dan CEO perusahaan, Howard Schultz, tidak memberikan dukungan finansial kepada pemerintah Israel dan/atau Angkatan Darat Israel dengan cara apa pun," tulis Starbucks.
Manajemen juga mengklaim bahwa Starbucks tidak pernah mengirimkan keuntungannya kepada pemerintah Israel atau tentara Israel.
Sebagai perusahaan publik, pihaknya diwajibkan untuk menyampaikan setiap pemberian perusahaan setiap tahun melalui proxy statement.
"Rumor bahwa Starbucks atau Howard memberikan dukungan keuangan kepada pemerintah Israel dan/atau Angkatan Darat Israel adalah tidak tepat," ucapnya.
PT Rekso Nasional Food, pemegang lisensi McDonald's di Indonesia buka suara terkait kontroversi aksi McDonald's memberi makanan gratis kepada tentara dan warga Israel pada pertengahan Oktober 2023 lalu.
Pemberian makanan itu dilakukan di tengah memanasnya konflik antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
Kondisi ini membuat restoran capat saji tersebut dicap sebagai perusahaan pro Israel.
Associate Director of Communications McDonald's Indonesia Meta Rostiawati mengatakan bersimpati kepada para korban, keluarga, dan komunitas yang terdampak.
Dia juga merasa prihatin melihat memanasnya konflik yang terjadi di Timur Tengah.
"PT Rekso Nasional Food sangat prihatin melihat eskalasi konflik baru-baru ini di Timur Tengah. Sebagai pemegang waralaba yang memiliki peran dalam mengembangkan jaringan McDonald's di Indonesia, bagi kami komunitas adalah jantung dari bisnis perusahaan," ujar Meta dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/10/2023).
Meta juga menegaskan PT Rekso Nasional Food, perusahaan swasta nasional yang sepenuhnya dimiliki oleh pengusaha asli Indonesia.
McDonald's Indonesia beroperasi secara independen dan tidak terhubung dengan kegiatan operasional maupun keputusan McDonald's negara lain, termasuk McDonald's Israel.
Dia bilang, McDonald's Indonesia akan terus memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan, menyajikan makanan dengan kualitas terdepan dan memberikan manfaat yang besar bagi sekitar dan masyarakat Indonesia.
"Terkait dengan pemberitaan terakhir mengenai McDonald's, kami ingin menegaskan bahwa PT Rekso Nasional Food adalah perusahaan swasta nasional, yang sepenuhnya dimiliki oleh pengusaha asli Indonesia dengan jumlah karyawan lebih dari 16.000 tenaga kerja lokal. McDonald's Indonesia merupakan entitas yang beroperasi secara independen dan tidak terafiliasi dengan kegiatan operasional maupun keputusan McDonald's di negara lain, termasuk McDonald's Israel," tegasnya.
Public Affairs, Communication & Sustainability Director for Indonesia and PNG Coca-Cola Europacific Partners (CCEP), Lucia Karina mengaku tak bisa banyak berkomentar atas apa yang sedang terjadi.
Ia hanya mengatakan setiap orang punya hak untuk melakukan sesuatu.
"Kalau soal boikot aku tidak bisa berkomentar apa-apa karena semua pihak punya kesempatan untuk usaha ya. Nabi Muhammad pun menyatakan bahwa, ayo kita berusaha dan menjual kepada siapapun. Makanya aku tidak mau berkomentar karena ini menyangkut hak asasi dari masing-masing juga," katanya dikutip dari Antara, Rabu (15/11/2023).
Namun, secara pribadi, Karina menjelaskan produk-produk Coca-Cola di Indonesia diproduksi oleh orang Indonesia dengan bahan-bahan lokal.
Ia juga berharap agar kedamaian bisa terjadi.
"Yang jelas gini, apapun yang terjadi, semua produk-produk itu diproduksi oleh orang-orang Indonesia dengan menggunakan produk lokal Indonesia untuk Indonesia. Itu aja. Yang jelas, namanya dunia selalu bergerak dengan segala itu. Yang penting mari kita doakan untuk perdamaian dan kedamaian," katanya.
(***)