RIAU24.COM - Duma Rusia, setara dengan parlemen negara itu, pada hari Rabu (15 November) bergerak menuju persetujuan anggaran federal terbesar yang pernah ada sejak disintegrasi Uni Soviet.

Proyeksi tersebut menunjukkan peningkatan 25 persen dalam pengeluaran untuk tahun 2024 dengan fokus pada pertahanan.

Anggaran yang diusulkan menandakan perubahan bersejarah karena pengeluaran pertahanan diperkirakan akan melampaui pengeluaran sosial menjelang pemilihan presiden mendatang pada bulan Maret.

Anggaran yang kuat difasilitasi oleh kemampuan Rusia untuk menahan sanksi karena pendapatan berkelanjutan dari ekspor minyak, meskipun dijauhi di Barat.

Para ahli yang dikutip di media barat melihatnya sebagai langkah strategis yang bertujuan untuk mengatasi konflik di Ukraina dan mempersiapkan potensi konfrontasi militer dengan Barat dan menyebutnya sebagai remiliterisasi komprehensif masyarakat Rusia.

"Ini sama dengan remiliterisasi besar-besaran masyarakat Rusia," Richard Connolly, seorang ahli militer dan ekonomi Rusia di Royal United Services Institute di London mengatakan kepada Associated Press.

Anggaran tahunan Rusia 2024: Proposal khusus

Rancangan anggaran menguraikan pengeluaran yang diharapkan sebesar 36,66 triliun rubel (sekitar $ 411 miliar) pada tahun 2024, dengan defisit anggaran yang diperkirakan sebesar 0,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Rusia.

Khususnya, sebagian besar anggaran belum diungkapkan, mencerminkan pengeluaran anggaran yang bisa diusulkan untuk upaya perang Moskow di Ukraina yang dimulai pada Februari 2022 dan berlanjut sejak itu.

Sekitar 39 persen dari pengeluaran federal pada tahun 2024 dialokasikan untuk pertahanan dan penegakan hukum, demikian menurut jurnalis bisnis independen Farida Rustamova dan Maksim Tovkaylo, demikian yang dilaporkan Associated Press.

Selain itu, Bank Sentral Rusia, yang memperkirakan inflasi 4,5 persen pada 2024, telah menaikkan suku bunga utama menjadi 15 persen untuk melawan tekanan inflasi.

Langkah Rusia menuju rekor anggaran federal menandakan fokus khusus pada pertahanan di tengah potensi tantangan ekonomi yang mungkin mereka hadapi dalam jangka panjang.

(***)