Memilih Mundur dari BUMN, Pria Asal Pekanbaru Ini Nekad Jual Kunyit Hitam
"2019 saya resign, saya buka usaha lain juga karena tidak terlalu melirik si kunyit hitam. Ya setelah resign saya baru mulai fokus mempelajari dan melihat peluang kunyit hitam. Ternyata ada peluangnya," kata Fauzal.
Sejak saat itu, Fauzal mulai bididaya kunyit hitam dan menjual dalam bentuk bibit siap tanam. Untuk bibit dijual antara Rp 150-500 ribu per polybag.
Melihat perkembangan bibit bagus, Fauzal bersama .ulai berpikir agar tak bergantung pada impor kunyit hitam dari Thailand dan Vietnam. Ia pun memutuskan membangun green house di lahan seluas 800 meter² di Jalan Nurul Islam Pematangkapau, Kulim, Pekanbaru.
"Selama ini saya impor dari Thailand dan Vietnam. Saya kembangin untuk varietas lokal karena kalau ini terus impor mahal, coba budidaya dan buat green house dan lancar sampai sekarang," katanya.
Dari budidaya kunyit hitam, petani milenial tersebut kini mendapat omset ratusan juta pertriwulan. Pendapatannya sebulan bisa 5 atau 6 kali lipat dari gaji karyawan BUMN.
"Omzet bersih sekarang rata-rata Rp 20-30 juta perbulan, pernah sampai Rp 50-60 juta juga," kata Fauzal. ***