Bak Peristiwa 8 Juni 1967, Israel Kelabakan Lawan Hizbullah di Lebanon
RIAU24.COM - Konflik bersenjata antara kelompok penguasa Gaza Palestina, Hamas, dengan Israel telah meluas. Salah satu sekutu Hamas di Lebanon, Hizbullah, juga ikut-ikutan menyerbu Negeri Yahudi itu sebagai balasan atas aksinya menyerang Gaza. Penyerangan ini membuat pasukan Israel mulai kelabakan.
Surat kabar Maariv melaporkan pertempuran di perbatasan front utara ini semakin berkobar dan mengingatkan pada peristiwa 8 Juni 1967 alias "Perang Enam Hari". Militer Tel Aviv disebut sedang menghadapi ancaman nyata dari kelompok milisi Hizbullah.
“Pada saat IDF (Pasukan Pertahanan Israel) sedang berfokus pada masalah Gaza, pembebasan korban penculikan, serta pemberantasan Hamas dan Jihad Islam, perbatasan utara menjadi masalah yang sangat mengkhawatirkan bagi puluhan ribu penduduk utara (Israel), yang menghadapi Hizbullah sebagai ancaman nyata," tulis Maariv, seperti dikutip dari Al Mayadeen.
Surat kabar itu menambahkan Israel tidak akan mampu hidup di bawah ancaman musuh, terutama di bawah hujan roket, rudal, dan berbagai jenis drone yang dilancarkan oleh militer Perlawanan Lebanon.
Ketegangan situasi ini terjadi karena Hizbullah terus meluncurkan operasi mendukung perjuangan Gaza melawan agresi Israel.
Hizbullah juga bertempur dengan Israel sebagai respons atas serangan Negeri Zionis di desa-desa Lebanon selatan yang telah mengakibatkan sejumlah warga sipil tewas, termasuk tiga anak dan seorang jurnalis.
Menurut Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, Israel saat ini semakin melemah di Lebanon selatan seiring dengan hilangnya berbagai front Tel Aviv imbas berfokus pada agresi di Gaza.
Nasrallah menegaskan tindakan brutal Negeri Zionis di Gaza telah "mengirim pesan" ke Lebanon dan membuktikan bahwa Israel telah membuat kesalahan serta tak belajar dari masa lalu.
"Itu (Israel) tidak akan mencapai tujuannya, pembantaian yang telah dilakukannya sepanjang sejarah, termasuk Deir Yassin menjadi bukti kegagalannya," katanya, dalam pernyataan pada 11 November.
Nasrallah juga menyinggung bahwa Israel sudah mengakui ada peningkatan serangan yang signifikan dari Hizbullah Lebanon sehingga membuat Tel Aviv ketar-ketir.
"Meningkatnya tingkat kecemasan Israel menyebabkan tingkat ancaman terhadap Lebanon juga meningkat," ucapnya.
Meski begitu, terlepas dari ancaman yang dihadapi Lebanon dan tentangan dari sejumlah pihak, menurut Nasrallah, "ada sikap umum di Lebanon tentang solidaritas dengan Gaza dan dukungan atau pemahaman untuk operasi Perlawanan (Lebanon)."
Konflik di Gaza yang pecah 7 Oktober lalu memang telah meluas ke berbagai wilayah, salah satunya Lebanon.
Milisi di Lebanon selatan, Hizbullah, ikut bertempur dengan militer Israel demi membantu Hamas melawan agresi Tel Aviv.
Setidaknya 70 anggota Hizbullah dan 10 warga sipil tewas dalam pertempuran dengan Israel. Di pihak Israel, 10 anggota militer Negeri Zionis juga dilaporkan tewas.