Hal yang sama juga disampaikan salah satu pemateri dari Pimpinan Redaksi Tribun
Pekanbaru, Syarief Dayan yang menyampaikan bahwa selain sebagai media informasi tentang kepemiluan, pers juga berperan sebagai pengawasan partisipatif dan menjadi mitra sebagai pengawas.

"Pola komunikasi media dan Bawaslu juga tidak hanya sebatas ketika melakukan penertiban alat peraga kampanye (APK) tapi banyak hal juga bisa dilakukan seperti saling memberikan informasi seperti penetapan no capres malam ini suasana seperti apa, komunikasi seperti ini perlu dibangun dengan awak media agar tidak terjadi informasi yang salah,"ujarnya.

Sementara, itu Tenaga Ahli (TA) Bawaslu RI, Ronal berharap kepada Bawaslu Riau untuk tetap menggandeng media dalam melaksanakan pengawasan pelaksanaan pemilu 2024 mendatang.

"Demi terciptanya pemilu yang damai dan harmonis mari kita bergandengan tangan dengan pers dalam melaksanakan pengawasan pemilu agar bisa menghasilkan pemimpin- pemimpin yang berkualitas,"ujarnya.

Sementara itu Direktur DEEP, Neni Nur Hayati menyebutkan situasi politik di Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik, tetapi citra Bawaslu masih tertinggi sejak dimulainya Tahapan Pemilu 2024.