Nasib Bayi-bayi Warga Palestina di RS Al Shifa, Tewas Akibat Kepungan Israel
RIAU24.COM - Setidaknya dua bayi prematur meninggal di Rumah Sakit al-Shifa di Gaza setelah unit perawatan intensif neonatal berhenti bekerja karena kekurangan listrik. Belum lagi serangan yang dilakukan Israel membuat nyawa para bayi dan pasien lain yang dirawat di RS tersebut terancam.
"Bayi-bayi warga Palestina yang baru lahir di inkubator mulai meninggal ketika pasukan Israel mengepung Rumah Sakit Al Shifa di Gaza dalam pengepungan total dan pemadaman listrik," tulis laporan Middle East Eye, dikutip Minggu (12/11/2023).
Dalam kesempatan terpisah, Direktur RS Al Shifa Mohammed Abu Salmiya mengatakan 37 bayi yang dirawat di unit perawatan intensif neonatal, berisiko kehilangan nyawa karena rumah sakit kehabisan bahan bakar untuk menyalakan inkubator mereka.
"Kita berbicara tentang bayi prematur yang memerlukan perawatan sangat intensif."
Ia menjelaskan, kedua bayi tersebut meninggal karena kekurangan bahan bakar di rumah sakit yang menyediakan listrik ke inkubator sehingga memungkinkan suhu hangat dan aliran oksigen konstan. Rumah sakit tersebut telah dikepung dan menjadi sasaran serangan sengit Israel.
"Mereka tewas karena suhu rendah dan kekurangan oksigen. Kami sekarang menggunakan metode primitif untuk menjaga mereka tetap hidup," tambahnya.
Dr Mohammed Obeid, seorang ahli bedah di Rumah Sakit al-Shifa, membenarkan kematian bayi baru lahir tersebut dan mengatakan seorang pasien dewasa juga meninggal karena tidak ada listrik untuk ventilatornya.
"Kami ingin seseorang memberi kami jaminan bahwa mereka dapat mengevakuasi pasien, karena kami memiliki sekitar 600 pasien rawat inap," katanya, dalam rekaman audio yang diposting oleh badan amal medis Doctors Without Borders (Medecins Sans Frontieres, atau MSF).
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa operasi di kompleks rumah sakit Al Shifa, yang terbesar di wilayah Palestina, dihentikan pada hari Sabtu setelah kehabisan bahan bakar.
"Akibatnya, satu bayi baru lahir meninggal di dalam inkubator, yang didalamnya terdapat 45 bayi," Ashraf Al-Qidra, juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan kepada Reuters. ***