Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di London ke Israel: Membunuh Lebih Dari 4000 Anak Bukan Membela Diri
RIAU24.COM - Lebih dari 300.000 pengunjuk rasa pro-Palestina berbaris melalui London Pusat pada hari Sabtu (11 November) menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza, ketika perang antara Israel dan Hamas semakin intensif di daerah kantong Palestina.
Menurut sebuah laporan oleh kantor berita Reuters, para pengunjuk rasa menyalakan suar hijau dan merah, melambaikan bendera Palestina, dan menuntut tidak lagi ada pendudukan.
Sementara sekelompok pengunjuk rasa Yahudi pro-Palestina memegang plakat bertuliskan ‘Bukan atas nama kami’.
"Membunuh 4.000 lebih anak-anak bukanlah pembelaan diri," salah satu plakat di protes itu berbunyi ketika para pengunjuk rasa menuntut agar Israel berhenti membunuh anak-anak dan berhenti membom rumah sakit.
Para menteri telah menyerukan pembatalan pawai karena jatuh pada Hari Gencatan Senjata, yang menandai berakhirnya Perang Dunia Pertama dan memperingati mereka yang tewas dalam aksi militer, dengan Menteri Dalam Negeri Suella Braverman mengatakan bahwa para pengunjuk rasa pro-Palestina adalah demonstran kebencian.
Pertempuran pecah, puluhan ditangkap