Fakta Baru WHO: Satu Anak di Gaza Terbunuh Setiap 10 Menit
"Koridor rumah sakit penuh dengan korban luka, orang sakit, dan sekarat. Kamar mayat sangat penuh. Pembedahan tanpa bius. Puluhan ribu pengungsi berlindung di rumah sakit," papar Tedros.
Melalui paparannya, Tedros mengaku memahami apa yang dialami anak-anak Gaza.
Sebab, ia pernah mengalami situasi perang di Ethiopia.
"Suara tembakan dan peluru di udara, bau asap setelah serangan, peluru pelacak di langit malam, ketakutan, rasa sakit, dan kehilangan, hal-hal itu selalu melekat di sepanjang hidup saya," ungkap Tedros.
(***)