Menu

35 Hari Pacsa Dibom Israel, Warga Gaza Terancam Mati Kelaparan 

Zuratul 11 Nov 2023, 22:36
35 Hari Pacsa Dibom Israel, Warga Gaza Terancam Mati Kelaparan. (EpaperMediaIndonesia/Foto)
35 Hari Pacsa Dibom Israel, Warga Gaza Terancam Mati Kelaparan. (EpaperMediaIndonesia/Foto)

RIAU24.COM -Badan-badan kemanusian mengeluarkan peringatan mendesak setelah ribuan masyarakat sipil Palestina di Jalur gaza dan Tepi Barat yang terjebak dilaporkan mengalami kelaparan.

Melansir dari CBS News, badan amal internasional, ActionAid cabang Palestina mengatakan bahwa lebih dari 500 ribu warga Palestina di Gaza bagian utara terancam mati. 

Hal ini diakibat kelaparan karena pasokan makanan yang semakin menipis dalam waktu satu bulan.

"Bantuan masih masuk ke Gaza, tetapi sejumlah makanan dan air yang melewati perbatasan tidak dapat diangkut ke utara karena jalanan telah hancur akibat pengeboman," ujar Koordinator Advokasi dan Komunikasi ActionAid Palestina, Riham Jafari, dikutip Sabtu (11/11/2023).

Jafari mengatakan, kasus dehidrasi dan malnutrisi di Gaza meningkat secara signifikan dan cepat selama serangan Israel di Palestina berlangsung.

Sementara itu, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB atau Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) menyebutkan bahwa tidak ada satupun toko roti di Gaza bagian utara yang buka akibat kekurangan bahan bakar, air, atau tepung.

"Tidak ada makanan atau air kemasan yang disalurkan ke Gaza selama seminggu," tulis pernyataan OCHA.

OCHA melaporkan bahwa sebelum Israel menyerang Palestina, 70 persen anak-anak di Jalur Gaza menderita berbagai masalah kesehatan, termasuk kekurangan gizi, anemia, dan kekebalan tubuh yang melemah.

Pemantau Hak Asasi Manusia, Euro-Med, menyebutkan bahwa jumlah anak-anak yang mengalami masalah kesehatan meningkat hingga lebih dari 90 persen akibat serangan Israel yang semakin brutal.

Euro-Med menegaskan bahwa bahwa perempuan dan anak-anak di Gaza mengalami penderitaan yang "tidak proporsional" selama serangan Israel.

Dilaporkan, sekitar 52.500 bayi di Gaza berisiko kelaparan, kematian, dehidrasi, dan bahaya kesehatan lainnya. 

Selain itu, terdapat 55 ribu perempuan hamil yang 5.500 di antaranya diperkirakan akan melahirkan pada bulan ini.

Selain itu, Euro-Med juga menyebutkan bahwa hingga saat ini, Israel hanya mengizinkan sekitar 2 persen dari bantuan dan pasokan makanan untuk masuk ke Jalur Gaza melalui pintu masuk Rafah.

(***)