Israel Revisi Perkiraan Korban Tewas 7 Oktober Serangan Hamas dari 1400 Menjadi Sekitar 1200
RIAU24.COM - Israel telah merevisi jumlah korban tewas dari serangan Hamas 7 Oktober di Israel selatan.
Kementerian luar negeri Israel sekarang mengatakan bahwa jumlah korban tewas adalah 'sekitar 1200' perkiraan sebelumnya dari pemerintah Israel mengatakan bahwa jumlah korban tewas adalah 1400.
"Sekitar 1.200 adalah jumlah resmi korban pembantaian 7 Oktober," kata Lior Haiat, juru bicara kementerian luar negeri Israel dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh Reuters.
Dia mengatakan bahwa angka itu direvisi pada Kamis (9 November).
"Ini adalah nomor yang diperbarui," katanya.
"Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa ada banyak mayat yang tidak diidentifikasi dan sekarang kami pikir itu milik teroris bukan korban Israel," tambahnya.
Kutipan ini dilaporkan oleh AFP, tetapi agensi tersebut segera mengatakan bahwa juru bicara tersebut menarik bagian terakhir dari kutipan tersebut.
Pejuang Hamas melintasi perbatasan dari Jalur Gaza dan melakukan serangan di Israel pada 7 Oktober.
Selain membunuh orang, pejuang Hamas juga menyandera lebih dari 200 sandera yang sebagian besar masih dalam tahanan mereka.
Israel telah menanggapi dengan aksi militer yang luar biasa dan telah menggempur Jalur Gaza dengan ratusan serangan udara.
Israel juga telah memulai serangan darat dengan pengerahan tank dan pasukan.
Menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza, jumlah korban tewas di daerah kantong itu telah melampaui 11.000.
Ada permintaan yang meningkat dari berbagai negara di dunia untuk gencatan senjata, tetapi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berulang kali menolak, mengatakan bahwa gencatan senjata tidak mungkin dilakukan kecuali semua sandera dibebaskan.
Perkelahian di sekitar rumah sakit menimbulkan kekhawatiran
Rumah sakit di Gaza, yang sudah berjuang melawan kekurangan obat-obatan dan sumber daya lainnya menghadapi tantangan baru karena pertempuran sedang terjadi di sekitar mereka.
Israel menuduh bahwa Hamas telah menempatkan para pejuangnya di sekitar rumah sakit dan telah memperingatkan bahwa jika Hamas menggunakan rumah sakit untuk melancarkan serangan terhadap pasukan Israel, Israel akan melenyapkan para pejuang Hamas ini.
Ada laporan pertempuran berkecamuk di sekitar sejumlah rumah sakit di daerah kantong termasuk rumah sakit Al-Shifa.
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) bahwa sistem kesehatan di Gaza dalam kondisi kritis.
"Koridor rumah sakit penuh sesak dengan yang terluka, yang sakit, yang sekarat; kamar mayat meluap; operasi tanpa anestesi; puluhan ribu orang terlantar berlindung di rumah sakit," kata Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus.
(***)