RIAU24.COM -  Banyak orang sengaja menghindari asupan nasi putih karena takut gendut. Padahal nyatanya menurut dokter gizi, bukan 'puasa' nasi putih lho yang bikin seseorang berhasil menurunkan berat badan. Sebagaimana dijelaskan oleh dokter spesialis gizi dr Johanes Chandrawinata, SpGK, pada dasarnya langkah utama untuk menurunkan berat badan adalah dengan mengurangi asupan kalori.

Langkah itu pun tidak hanya dilakukan dengan memangkas asupan nasi putih, melainkan juga makanan lain yang tinggi gula dan lemak.

"Untuk menurunkan berat badan, harus mengurangi asupan kalori. Untuk kebudayaan makan di Indonesia, maka diet rendah lemak rendah gula lebih cocok diterapkan dibanding dengan diet rendah karbohidrat yang menghindari nasi," terangnya, Rabu (8/11/2023).

"Kebudayaan makan orang Indonesia makan nasi bisa 3x sehari bila tidak diikuti maka diet nya tidak akan langgeng," imbuh dr Johanes.

Ia juga menyebut, setiap orang bisa memiliki kebutuhan asupan kalori yang berbeda tergantung pada usia, jenis kelamin, tinggi dan berat badan, serta intensitas aktivitas sehari-hari.

Umumnya, wanita dengan berat badan 60 hingga 70 kg membutuhkan asupan sekitar 1.500 hingga 1.700 kalori per hari, tetapi asupan hariannya bisa mencapai 2000-2300 kalori. Dengan membatasi asupan kalori 1.200-1.500 per hari, maka berat badan akan menurun.

Untuk mengurangi asupan kalori tersebut, penting juga untuk seseorang selektif perihal makanan yang dikonsumsi serta cara pengolahannya.

"Cara masak rendah lemak (yaitu) tumis, pepes, tim, panggang, bakar dan kuah tanpa santan. Juga mengurangi minuman berkadar gula tinggi seperti soft drinks dan sejenisnya termasuk teh manis," pungkas dr Johanes. ***