Hamas Sendirian Melawan Israel di Gaza, Presiden Palestina Diultimatum Rakyatnya
RIAU24.COM - Sebuah kelompok Palestina yang menamakan diri "Sons of Abu Jandal (Putra Abu Jandal)" mengultimatum presiden mereka, Mahmoud Abbas, agar bersikap jelas dengan mengumumkan konfrontasi penuh terhadap Israel.
Ultimatum itu muncul pada hari Minggu ketika mereka merasa kelompok perlawanan Palestina di Gaza, Hamas, berjuang sendirian melawan militer Zionis Israel.
“Oh rakyat kami yang heroik, oh anak-anak yang tangguh dan berkorban,” bunyi pernyataan kelompok tersebut, seperti dikutip Sindonews dari Palestine Chronicle, Selasa (7/11/2023).
Kelompok ini mengaku sebagai anggota kelompok Fatah Palestina yang tergabung dalam berbagai cabang keamanan Otoritas Palestina di Tepi Barat, wilayah yang diduduki Israel.
“Tidak ada waktu untuk banyak bicara pada saat pembantaian pendudukan (Israel) di Jalur Gaza. Tidak ada waktu untuk banyak bicara pada saat pertumpahan darah di Gaza. Tidak ada waktu untuk berkata-kata ketika anak-anak dan perempuan kami di Gaza dibunuh. Tidak ada waktu untuk berkata-kata lagi karena generasi muda kita dibunuh di Tepi Barat,” imbuh pernyataan kelompok tersebut.
Media-media Palestina membenarkan bahwa pernyataan kelompok itu berisi ultimatum 24 jam kepada Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas untuk tidak tinggal diam.
"Kami tetap bersabar terhadap kejahatan pendudukan. Kami tetap bersabar dengan kesunyian dan ketidakberdayaan kami..Dengan menjalankan perintah (resmi) sementara kami dicabik-cabik setiap hari dan setiap menit oleh gambar anak-anak dan perempuan yang dimutilasi (di Gaza)," lanjut pernyataan kelompok tersebut.
Kalimat-kalimat terakhir ultimatum itu bernada keras, yang berbunyi: “Kami mengumumkan, mulai hari ini, bahwa kepemimpinan Palestina menghadapi tanggung jawab bersejarah untuk menyatakan konfrontasi penuh terhadap kejahatan pendudukan (Israel)."
“Saudara Abu Mazen (Mahmoud Abbas) memiliki waktu 24 jam untuk mengambil posisi yang jelas, mengumumkan konfrontasi penuh terhadap pendudukan, menggunakan segala cara, dan mengecam pernyataan yang dibuat oleh penjahat (Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony) Blinken. Kemudian, dia tidak memiliki wewenang atas kami, dan tidak ada cabang (keamanan PA) yang akan mengikuti perintah dan menerima instruksi," imbuh ultimatum tersebut.
Kelompok tersebut mengidentifikasi dirinya sebagai “sejumlah individu dari cabang keamanan Palestina”.
Siapakah Abu Jandal? Kelompok ini menamakan dirinya Putra Abu Jandal untuk menghormati Yousef Ahmed Raihan, seorang petugas Otoritas Palestina yang memimpin perjuangan membela kamp pengungsi Jenin pada bulan April 2002.
Nama samaran Raihan adalah Abu Jandal, dan Pertempuran Jenin terjadi di bawah kepemimpinannya bersama Mahmoud Tawalbeh. Ratusan warga Palestina tewas dan terluka dalam invasi Israel ke kamp pengungsi Jenin selama Intifada Kedua pada tahun 2002. Warisan pertempuran tersebut terus menentukan perlawanan di Jenin dan sekitarnya.