RIAU24.COM - Viral di media sosial X kisah seorang wanita mengalami infeksi di otak dan mata. Diketahui, wanita yang merupakan pekerja migran Indonesia (PMI) bernama Warsini itu memasang behel atau kawat gigi di klinik abal-abal Taiwan.
"Udah pada lihat videonya Mba Warsini PMI Taiwan yang pasang behel di klinik abal-abal Taiwan belum?," tulis postingan tersebut yang dilihat detikcom, Jumat (3/11/2023).

"Kasihan banget dia mengalami infeksi otak sampe mata sebelah kanannya ga bisa melihat. Cepat sembuh ya Mba Warsini," terusnya.

Banyak netizen yang memberikan komentar di postingan tersebut. Bahkan, ada yang mengingatkan semua gigi manusia memiliki saraf yang berpengaruh ke beberapa organ tubuh.

Menanggapi ini, dokter gigi drg Reina Mutia Nandani menyebut pemasangan behel merupakan perawatan medis yang prosesnya yang cukup rumit. Dokter perlu melakukan pemeriksaan lengkap untuk mengetahui kondisi serta perhitungan posisi gigi pasien yang ideal.

Menurutnya, prosedur tersebut harus dilakukan oleh tenaga profesional, yang dalam hal ini adalah dokter gigi.

"Pemasangan oleh 'tenaga abal-abal' yang tidak memiliki kompetensi untuk melakukan perawatan ini sangat beresiko mempengaruhi hasil perawatan, seperti posisi gigi serta keharmonisan gigitan antara gigi atas dan bawah. Sudah banyak di luar sana korban dari pemasangan behel bukan pada dokter gigi," ungkap drg Reina kepada detikcom, Jumat (3/11/2023).

Selain itu, salah satu prosedur atau SOP praktik dokter gigi adalah memastikan kesterilan alat yang digunakan. Bahkan, beberapa alat hanya boleh digunakan satu kali atau disposable.

Menurutnya, kondisi alat dan bahan yang digunakan untuk pemasangan behel yang tidak steril bisa menyebabkan masalah kesehatan yang fatal.

"Alat bahan yang yang tidak steril sangat beresiko tinggi menyebabkan infeksi. Infeksi dari rongga mulut juga dapat menyebar ke area lain melalui pembuluh darah," jelasnya. ***