Tanpa Dukungan AS, Israel Kini Tak Berdaya dan Bingung
RIAU24.COM - Hubungan Israel dan Iran makin memburuk setelah terjadinya serangan Israel ke Jalur Gaza dan Tepi Barat (West Bank).
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyebut Israel menjadi 'tidak berdaya dan bingung' saat gempuran terhadap Jalur Gaza terus berlanjut untuk membalas serangan Hamas. Khamenei juga menilai Tel Aviv akan lumpuh tanpa dukungan Amerika Serikat (AS).
Seperti dilansir Al Jazeera dan The Times of Israel, Jumat (3/11), kritikan Khamenei untuk Israel itu disampaikan via media sosial X. Postingan Khamenei itu ditulis dalam bahasa Ibrani yang diduga sebagai upaya untuk berbicara langsung kepada warga Israel.
Khamenei dalam postingannya menuduh pemerintah Israel, yang disebutnya sebagai 'entitas Zionis', telah 'berbohong' kepada rakyatnya saat menyatakan keprihatinan atas para sandera yang ditahan Hamas, namun menggempur area-area di Jalur Gaza yang kemungkinan menjadi lokasi para sandera tersebut.
"Entitas Zionis berbohong kepada Anda," tulis Khamenei dalam postingan media sosial X menggunakan bahasa Ibrani, yang diduga ditujukan untuk warga Israel.
Dia menambahkan bahwa Israel tidak akan bisa bertahan tanpa adanya dukungan AS, sekutu kuatnya.
"Entitas Zionis tidak berdaya dan bingung pada saat ini, dan tanpa dukungan Amerika akan lumpuh dalam beberapa hari," sebut Khamenei dalam postingannya.
Iran dianggap oleh Israel sebagai ancaman nomor satu di kawasan. Teheran diketahui mendukung berbagai kelompok bersenjata di kawasan Timur Tengah, termasuk Hamas yang menguasai Jalur Gaza dan Hizbullah yang bermarkas di Lebanon.
Kritikan serupa untuk Israel, menurut laporan media Iran Press TV, juga disampaikan oleh Khamenei saat berbicara dalam pertemuan mahasiswa Iran menjelang Hari Nasional Melawan Arogansi Global.
Dia menyebut rezim Zionis telah dikejutkan oleh 'pukulan yang tidak bisa diperbaiki' dan bahwa kemenangan akhir, yang tidak lama lagi, akan menjadi milik Palestina dan rakyatnya.
"Rezim Zionis kini tidak berdaya, kebingungan. Mereka berbohong pada rakyatnya sendiri. Fakta bahwa mereka khawatir soal para tahanan (sandera) di tangan orang-orang Palestina juga merupakan suatu kebohongan," sebut Khamenei seperti dilansir Press TV.
Lebih dari 200 orang, yang mencakup warga sipil dan tentara Israel, juga warga negara asing, disandera oleh Hamas dan dibawa ke Jalur Gaza saat serangan pada 7 Oktober lalu. Para pejabat Tel Aviv menyebut lebih dari 1.400 orang, yang sebagian besar warga sipil, tewas akibat serangan Hamas.