Menu

Pengamat Ungkap Alasan Khofifah jadi Rebutan Kubu Ganjar dan Prabowo

Zuratul 2 Nov 2023, 11:26
Pengamat Ungkap Alasan Khofifah jadi Rebutan Kubu Ganjar dan Prabowo. (NUOnline/Foto)
Pengamat Ungkap Alasan Khofifah jadi Rebutan Kubu Ganjar dan Prabowo. (NUOnline/Foto)

RIAU24.COM -Pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abdussalam, menilai Khofifah Indar Parawansa pantas diperebutkan untuk menjadi anggota tim sukses (timses). 

Ia mengatakan kalau hal itu mungkin terjadi karena dua faktor krusial yang dapat mendompleng suara pemilih di Jawa Timur.

Surokim menilai faktor pertama adalah jabatan Khofifah sebagai Gubernur Jawa Timur

Kedua Khofifah adalah ketua umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU). 

Ini bisa memberikan dampak signifikan untuk kemenangan bakal pasangan calon, khususnya di Jawa Timur.

"Tidak terbantahkan karena beliau kepala daerah, ketua Muslimat, punya relasi kuat," kata Surokim seperti dilansir Antara.

Dia menambahkan menjelaskan meskipun jabatan gubernur Jawa Timur tak lama lagi selesai, hal itu tak serta merta langsung melunturkan citra Khofifah sebagai kepala daerah di masyarakat.

Selain itu, posisi Khofifah sebagai ketua umum Muslimat NU otomatis memiliki basis massa besar karena menjadi representasi NU.

"Mereka kelihatannya tidak terlihat, tetapi mereka punya kekuatan besar dan signifikan kalau di-remote," jelas Surokim.

Sebagaimana diketahui, nama Khofifah muncul sebagai rebutan untuk menjadi timses bagi Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Surokim menilai apabila nantinya Khofifah sudah menentukan pilihan, maka itu dapat memberikan keuntungan signifikan pada masuknya suara bagi bakal pasangan calon yang didukung.

"Sisi kapasitas, kemampuan dan pengelaman juga relatif lengkap. Bu Khofifah bisa jadi kekuatan, makanya terus diperebutkan," ucapnya.

Selain itu, Surokim juga memandang langkah Khofifah bisa mendapatkan keuntungan berupa sokongan kekuatan untuk pencalonan keduanya di Pilkada Jawa Timur Tahun 2024.

"Saya kira, pertimbangan Bu Khofifah ke mana itu berkaitan erat dengan Pilkada Jatim edisi kedua. Jadi, beliau masih harus berpikir lebih cermat untuk itu, tetapi menurut saya beliau lebih besar ke edisi kedua pilkada," ujarnya.

(***)