Minta Amerika Serikat Cs Tanggung Jawab Atas Perang di Gaza, Putin: Palestina Harus Berdaulat dan Merdeka
RIAU24.COM - Amerika Serikat cs disalahkan atas perang Hamas Palestina vs Israel yang kembali pecah sejak 7 Oktober lalu hingga memperburuk krisis di Timur Tengah.
Dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada pertemuan anggota Dewan Keamanan dan pemerintah serta kepala lembaga penegak hukum pada Senin (30/10), Presiden Rusia Vladimir Putin bahkan mengatakan "elit penguasa AS" dan boneka mereka bertanggung jawab atas pembunuhan warga Palestina di Gaza, konflik di Ukraina, Afghanistan, Irak, hingga Suriah.
"Mereka (AS dan negara sekutu) membutuhkan kekacauan terus-menerus di Timur Tengah. Oleh karena itu (AS) melakukan yang terbaik untuk mendiskreditkan negara-negara yang menuntut gencatan senjata segera di Jalur Gaza, menghentikan pertumpahan darah, dan siap memberikan kontribusi nyata untuk menyelesaikan krisis tersebut, dan tidak menjadi parasit di dalam konfliknya," ucap Putin.
Rusia mendukung gencatan senjata segera di Gaza dan solusi dua negara Palestina dan Israel. Rusia juga membuat geram Israel karena menerima delegasi Hamas di Moskow.
Putin juga mengatakan Rusia sedang memerangi "pasukan Amerika" yang abu-abu dan ia salahkan atas krisis di Timur Tengah.
"Palestina hanya bisa ditolong dengan memerangi mereka menjadi dalang di balik tragedi ini. Kami Rusia dan kami memerangi mereka (AS cs) dalam konteks 'operasi militer khusus'. Baik untuk diri kami sendiri maupun bagi mereka yang memperjuangkan kebebasan sejati yang sesungguhnya," ujar Putin yang merujuk pada invasinya di Ukraina.
"Kunci untuk menyelesaikan konflik ini adalah terciptanya negara Palestina yang berdaulat dan merdeka," kata Putin, menyiratkan bahwa hal ini bukanlah tujuan yang dinyatakan Washington.
Rusia dan China menjadi dua negara besar yang dengan lantang mengecam serangan Israel ke Gaza dan mendesak gencatan senjata segera antara Israel dan Hamas. Kedua negara ini juga memveto resolusi Dewan Keamanan PBB usulan AS soal perang Hamas dan Israel lantaran dinilai hanya menyalahkan satu pihak.
Sebelumnya, Putin juga menekankan bahwa aksi Israel di Jalur Gaza adalah salah meskipun dilakukan dengan dalih pembalasan atas serangan Hamas. Sebab orang-orang tidak bersalah justru menjadi korban atas konflik ini.
"Jelas bagi kami bahwa orang-orang tidak bersalah seharusnya tidak bertanggung jawab atas kejahatan yang dilakukan orang lain," ucapnya.
"Perang melawan terorisme tidak dapat dilakukan sesuai dengan prinsip tanggung jawab kolektif di mana orang tua, perempuan, anak-anak, seluruh keluarga dan ratusan ribu orang dibiarkan tanpa tempat tinggal, makanan, air, listrik dan perawatan medis," lanjut dia.