Gerakan Genoside Israel Makin Masif, 50 Mobil Militer Serbu RS di Tepi Barat
RIAU24.COM - Sebanyak 50 kendaraan lapis baja Israel dilaporkan menyerbu Rumah Sakit Ibnu Sina di Jenin, Tepi Barat, Palestina pada Senin 30 Oktober 2023 dini hari.
Al Jazeera menyebutkan serangan militer Israel ini "berskala besar".
Sekitar 40 kendaraan lapis baja dan buldoser kelas militer memasuki Jenin.
Wartawan Al Jazeera di lokasi melihat rombongan kendaraan militer Israel itu menuju RS Ibnu Sina.
Sejumlah video viral memperlihatkan bentrokan yang terjadi di sekitar rumah sakit tersebut.
Ada laporan pasukan militer Israel mengepung rumah sakit tersebut.
Menurut dokter yang diwawancarai Al Jazeera, satu orang tewas dan sedikitnya tiga orang terluka dalam bentrokan tersebut.
Jenin, Tepi Barat, juga telah menjadi sasaran serangan militer Israel sejak serangan dadakan dan penyanderaan oleh Hamas berlangsung pada 7 Oktober lalu.
Serangan Hamas itu memicu peperangan dengan Israel yang terus meningkat hingga hari ini.
Serbuan Israel di Tepi Barat ini terjadi ketika eskalasi bentrokan antara kelompok Hamas dan pasukan Israel terus meningkat di Jalur Gaza.
Pada Minggu (29/10), kelompok Hamas mengatakan para milisinya terlibat "pertempuran sengit" dengan militer Israel di Gaza.
Pasukan Israel bahkan dilaporkan melancarkan serangkaian serangan udara yang menghantam area sekitar Rumah Sakit Al Quds, rumah sakit kedua terbesar di Gaza.
Pertempuran tersebut terjadi kala Israel mengultimatum akan meningkatkan gempuran darat ke Gaza hingga rencana invasi darat ke wilayah itu.
Israel bahkan terus menggempur Gaza di tengah rencananya melancarkan invasi jalur darat ke wilayah Palestina yang dikuasai Hamas tersebut.
Dikutip Associated Press (AP), per Minggu (29/10), jumlah korban tewas akibat gempuran Israel ke Gaza Palestina mencapai 8.005 orang dan melukai lebih dari 20.200 orang lainnya.
Sebagian besar korban tewas di Gaza merupakan anak-anak dan perempuan.
Sementara itu, jumlah korban tewas di Tepi Barat Palestina sejak perang pecah juga bertambah menjadi 116 orang dan 2.000 orang lainnya terluka.
(***)