Menu

UPDATE: 9.521 Warga Tewas Akibat Genosida Israel ke Gaza, 66 Persen Anak-anak Jadi Korban

Zuratul 30 Oct 2023, 09:00
UPDATE: 7.960 Warga Tewas Akibat Genosida Israel ke Gaza, Mayoritas Anak-anak jadi Korban. (sindonews.com/Foto)
UPDATE: 7.960 Warga Tewas Akibat Genosida Israel ke Gaza, Mayoritas Anak-anak jadi Korban. (sindonews.com/Foto)

RIAU24.COM -Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan total korban tewas akibat genosida Israel ke Gaza meningkat menjadi 7.960 orang. 

Mayoritas yang menjadi korban adalah perempuan dan anak-anak.

Kemenkes Palestina mengumumkan data kroban tersebut diambil dari sumber-sumber di daerah kekuasaan Hamas.

Jalur Gaza telah di bantai oleh serangan genosida ISrael sejak 7 Oktoner 2023, yang mengakibatkan lebih dari 20 ribu orang terluka. 

Menurut Kemenkes Palestina, sebanyak 73 persen korban tewas berasal dari populasi rentan, termasuk anak-anak, perempuan, dan orang tua.

Mereka menambahkan bahwa jumlah total korban tewas itu termasuk 116 tenaga kesehatan. 

Selain itu, 24 rumah sakit, yang memiliki kapasitas 2.000 tempat tidur, telah diinstruksikan untuk mengungsi di bagian utara Gaza.

Angka-angka terbaru ini muncul ketika Israel mengatakan bahwa tahap selanjutnya dari perang dengan Hamas telah dimulai setelah memperluas operasi darat di daerah kantong tersebut.

"Perang di dalam Gaza akan berlangsung lama," Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan pada hari Sabtu.

Israel memborbadir Gaza tanpa henti. Gempuran ini disebut Israel sebagai aksi 'membela diri' atas serangan kelompok militan Hamas pada 7 Oktober lalu.

Serangan itu menewaskan lebih dari 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera 229 orang.

Sejumlah negara telah menyerukan agar Israel dan Hamas melakukan gencatan senjata. 

Majelis Umum PBB juga sudah menyetujui resolusi yang mengupayakan gencatan senjata untuk kemanusiaan segera di Gaza antara Israel dan militan Palestina, Hamas.

Mereka juga menuntut akses bantuan ke Jalur Gaza dan perlindungan warga sipil.

Gencatan senjata kemanusiaan diakui sebagai gencatan senjata antara pihak-pihak yang berseteru sehingga warga sipil yang terkena kekerasan dan dampak perang dapat memperoleh akses bantuan yang sangat dibutuhkan.

Keputusan diambil dengan mengantongi 120 suara mendukung dari anggota. Sementara itu, 45 suara abstain, dan 14 suara menolak, termasuk Israel dan Amerika Serikat yang mengkritik resolusi itu tak menyinggung serangan Hamas pada 7 Oktober.

(***)