Dibalik Asap yang Ngebul di Dapur, Ada Gas Alam Pertamina yang Ikut Campur
Jika berbicara mengenai bahan baku yakni gas alam, maka Indonesia tak perlu dikhawatirkan. Perlu diketahui, Indonesia mempunyai cadangan gas alam terbesar nomor 6 di dunia. Cadangan gas Indonesia saat ini setara 135 trillions of standard cubic feet (TSCF), sementara produksi sehari-harinya sekitar 8.000 mmscfd.
Gas bumi dinilai memiliki nilai tambah sebagai energi alternatif di masa transisi energi menuju target Net Zero Emission tahun 2060 mendatang.
PT Pertamina (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar di Indonesia dengan core business di bidang eksplorasi dan pengolahan migas memiliki komitmen untuk mencapai net zero emission di 2060.
Melalui berbagai program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG's), Fadjar Djoko Santoso selaku VP Corporate Communication Pertamina menyampaikan, Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi terus mendorong pengembangan bisnis green energy di seluruh lini usaha.
Adapun komitmen tersebut dilakukan melalui road map dengan 2 pilar utama, yakni dekarbonisasi bisnis dan pengembangan bisnis baru.
Dalam konferensi perayaan 20 tahun Chartered Financial Analyst (CFA) Society Indonesia bertemakan 'Indonesia's Transition towards Net Zero', Dannif Danusaputro, Direktur Utama Pertamina NRE, memaparkan mengenai inisiatif dekarbonisasi yang mencakup efisiensi energi, pembangkit listrik berbasis energi hijau, pemanfaatan kendaraan listrik, CCS/CCUS internal, serta bahan bakar rendah emisi.