Klaim Israel: Jet Tempur IDF Singkirkan Ketua Udara Hamas Abu Rakaba di Gaza
RIAU24.COM - Dalam operasi semalam (27 Oktober), jet tempur IDF menargetkan dan membunuh Asem Abu Rakaba, yang menjabat sebagai Kepala Barisan Udara Hamas.
Rakaba memegang tanggung jawab untuk mengawasi UAV, drone, paralayang, serta sistem deteksi udara dan pertahanan Hamas, kata Pasukan Pertahanan Israel.
Dia juga terutama terlibat dalam perencanaan serangan 7 Oktober terhadap Israel dan memerintahkan kelompok teroris yang melakukan serangan ke Israel menggunakan paralayang.
“Selain itu, ia bertanggung jawab untuk mengoordinasikan serangan pesawat tak berawak di pos-pos IDF,” kata IDF dalam posting tersebut.
"Semalam, jet tempur IDF menyerang Asem Abu Rakaba, Kepala Barisan Udara Hamas. Abu Rakaba bertanggung jawab atas UAV, drone, paraglider, deteksi udara dan pertahanan Hamas. Dia mengambil bagian dalam merencanakan pembantaian 7 Oktober dan memerintahkan para teroris yang menyusup ke Israel dengan paralayang dan bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak di pos-pos IDF," kata IDF dalam sebuah postingan pada Sabtu (28 Oktober) pagi.
Israel telah meningkatkan serangan daratnya terhadap militan Hamas di Gaza.
Selama malam serangan udara yang intens dalam perangnya melawan Hamas, militer Israel juga merilis rekaman jet tempur lepas landas dalam misi untuk menargetkan 150 target bawah tanah di Gaza utara dari mana IDF telah meminta warga sipil untuk bergerak menuju bagian selatan Gaza.
Sebelumnya, merilis rekaman dari apa yang diklaim sebagai tempat yang aman bagi teroris Hamas di bawah Rumah Sakit Shifa di Gaza, IDF mengatakan bahwa fasilitas medis terbesar di wilayah tersebut diduga digunakan untuk kegiatan teror Hamas.
IDF menegaskan bahwa mereka akan mengambil tindakan untuk mengungkap potensi infrastruktur teroris di bawah rumah sakit.
Majelis Umum PBB, pada 27 Oktober, sangat menyetujui resolusi Yordania, yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera antara Israel dan Hamas. Resolusi itu juga meminta pasokan bantuan tanpa hambatan ke Gaza dan perlindungan warga sipil.
Sebaliknya, resolusi yang diajukan oleh Kanada, yang didukung oleh 35 negara anggota, termasuk Amerika Serikat, yang bertujuan untuk mengutuk Hamas atas serangannya terhadap Israel selatan pada 7 Oktober, tidak menerima cukup suara untuk lolos.
(***)