Bunuh 7.028 Warga Gaza, Israel Klaim Pasukan Militernya Paling Bermoral di Dunia
RIAU24.COM - Menteri Energi Israel, Israel Katz, mengeklaim pasukan militer negaranya paling manusiawi dan paling bermoral di dunia. Klaim itu disampaikan terlepas dari pengumuman pemerintah Palestina bahwa sudah 7.028 warga tewas akibat serangan militer Zionis di Gaza.
Katz mengatakan kepada Bild bahwa pasukan Israel bertindak manusiawi dalam menanggapi serangan Hamas. “Kami tidak tertarik membiarkan penduduk kelaparan,” kata Katz. “Kami ingin mengalahkan Hamas. Itu sebabnya kami menyerukan masyarakat untuk pergi ke selatan. Di sana, mereka mendapatkan air, makanan, obat-obatan, dan lainnya," ujarnya, mengabaikan fakta bahwa warga Gaza yang mengungsi ke wilayah selatan masih diserang juga.
"Saya tekankan sekali lagi: Kami adalah orang-orang yang manusiawi. Kami adalah militer paling bermoral di dunia,"ujarnya kepada media Jerman tersebut, yang dikutip RT, Jumat (27/10/2023).
Katz lebih lanjut menjelaskan kepada Bild keyakinannya bahwa seandainya negara-negara lain mengalami serangan dengan skala serupa, banyak negara yang akan merespons dengan jauh lebih kuat.
“Jika, amit-amit, ada serangan seperti itu dari Meksiko terhadap Texas di Amerika Serikat, tidak akan ada Meksiko," paparnya.
Kementerian Kesehatan Palestina yang dikendalikan Hamas di Gaza mengatakan lebih dari 7.000 nyawa telah melayang di daerah kantong pantai tersebut sejak serangan balasan Israel dimulai. Menurut kementerian itu, hampir 3.000 di antaranya adalah anak-anak.
Namun juru bicara media Arab untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu; Ofir Gendelman, tidak percaya dengan data korban tewas di Gaza.
“Datanya dari mana? Itu dari Kementerian Kesehatan yang menerima perintah dari Kementerian Informasi Hamas dan juru bicara teroris Hamas,” katanya kepada Al Arabiya.
“Tidak ada data independen," katanya lagi. Ketika ditanya apakah menurutnya jumlah korban tewas yang dipublikasikan oleh organisasi internasional atau PBB akurat, dia mengatakan semua itu tunduk pada perintah Hamas.
“Mereka takut pada Hamas. Dalam beberapa kasus, tim tersebut adalah warga Palestina yang tergabung dalam Hamas,"ujarnya.