Perang Israel-Hamas Menjadi 'Neraka' Penduduk Palestina, PBB: Tak Ada Tempat Aman di Gaza
RIAU24.COM -PBB menyebutkan tak ada tempat yang aman bagi warga Palestina Gaza saat ini, disaat perang Israel vs Hamas masih memanas.
Dalam perkembangan terbaru, Israel mengatakan serangan udaranya mengenai 250 sasaran di Gaza dalam 24 jam terakhir.
Pasukan pertahanan Israel (IDF) mengklaim telah menaklukkan "serangan yang ditargetkan" di sejumlah infrastruktur dan pos peluncuran rudal anti-tank di Gaza utara.
PM Benjamin Netanyahu kembali menegaskan Israel sedang mempersiapkan invasi darat ke Gaza.
namun tudak memberikan rincin kapan serangan darat itu akan di lakukan.
Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Palestina, Lynn Hastings, peringatan dini Israel agar warga di Gaza utara mengevakuasi diri tak ada bedanya bagi orang-orang yang tidak bisa mengungsi lantaran tidak memiliki tujuan atau tidak bisa bergerak.
"ketika jalur evakuasi di bom, ketika orang-orang di utara dan selatan terjabak dalam pertikaian, ketika kebutuhan pokok untuk bertahan hidup tidak ada lagi, dan ketika tidak ada jamnan untuk kembali, orang-orang tak punya pilihan," ucapnay kepada BBC.
"Tidak ada tempat yang aman di Gaza."
Awal bulan ini, militer Israel memperingatkan masyarakat di utara Jalur Gaza untuk menuju ke selatan.
Sebelumnya, militer Israel mengatakan secara langsung kepada penduduk Kota Gaza untuk meninggalkan wilayah bagian utara demi "keamanan dan perlindungan" mereka, saat pasukan Tel Aviv berkumpul menjelang serangan darat.
Sementara itu, PBB telah meminta Israel untuk menarik perintah tersebut.
Alasannya, "mustahil" bagi warga Palestina untuk sepenuhnya mematuhi. PBB juga memperingatkan seruan ini akan ada "konsekuensi kemanusiaan yang menghancurkan".
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengutuk keras perintah Israel untuk mengevakuasi 22 rumah sakit yang merawat lebih dari 2.000 pasien di Gaza utara.
WHO mengatakan bahwa nyawa mereka yang berada dalam perawatan intensif atau yang bergantung pada alat bantu hidup, bayi baru lahir di inkubator, dan pasien lainnya, kini sedang dipertaruhkan.
(***)