PM Inggris Rishi Sunak Umumkan Bantuan Tambahan 20 Juta Poundsterling untuk Warga Sipil di Gaza
RIAU24.COM - Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengumumkan pada hari Senin bahwa Inggris mengirim tambahan £ 20 juta ($ 24 juta) bantuan untuk membantu warga sipil di Gaza yang terkena dampak perang antara Israel dan Hamas.
Pengumuman itu membawa jumlah yang dijanjikan ke wilayah Palestina oleh Inggris sejak serangan Hamas terhadap Israel awal bulan ini menjadi £ 30 juta, setelah £ 10 juta tersedia pekan lalu.
Militan Hamas menyerbu ke Israel dari Jalur Gaza pada 7 Oktober, dan menewaskan sedikitnya 1.400 orang, sebagian besar warga sipil yang ditembak, dimutilasi atau dibakar sampai mati pada hari pertama serangan itu, menurut pejabat Israel.
Lebih dari 5.000 warga Palestina, terutama warga sipil, telah tewas di Jalur Gaza dalam pemboman Israel tanpa henti sebagai pembalasan atas serangan oleh kelompok militan Islam Palestina, menurut jumlah korban terbaru dari kementerian kesehatan Hamas di Gaza.
"Kami memberikan tambahan £ 20 juta bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Gaza, lebih dari dua kali lipat dukungan kami sebelumnya kepada rakyat Palestina," kata Sunak kepada parlemen.
Sebelum janji baru-baru ini, Inggris telah berkomitmen £ 27 juta untuk Palestina tahun ini.
Pengumuman Sunak datang saat memperbarui anggota parlemen tentang situasi di Timur Tengah setelah kunjungannya ke wilayah tersebut pekan lalu.
Dia mengatakan kedatangan melalui penyeberangan Rafah dari beberapa truk bantuan ke Gaza adalah kemajuan penting tetapi menambahkan itu tidak cukup.
"Kami membutuhkan aliran bantuan yang terus-menerus mengalir, membawa air, makanan, obat-obatan dan bahan bakar yang sangat dibutuhkan," tambah perdana menteri.
Sunak juga mengatakan kepada anggota parlemen bahwa Inggris telah menentukan bahwa ledakan di rumah sakit Al-Ahli di Gaza yang menewaskan ratusan orang Selasa lalu mungkin disebabkan oleh rudal yang ditembakkan dari dalam Gaza.
Hamas dan Israel saling menyalahkan atas ledakan di fasilitas kesehatan tersebut.
"Kami telah berhati-hati untuk melihat semua bukti yang tersedia saat ini," kata Sunak.
"Atas dasar pengetahuan dan analisis mendalam dari para ahli intelijen dan senjata kami, pemerintah Inggris menilai bahwa ledakan itu kemungkinan disebabkan oleh rudal, atau bagian dari satu, yang diluncurkan dari dalam Gaza menuju Israel," tambahnya.
Badan intelijen militer DRM Prancis mengatakan pada hari Jumat bahwa tidak ada bukti bahwa serangan Israel telah menyebabkan ledakan itu.
(***)