Laporan: Perusahaan Farmasi China Terkemuka Gunakan Bagian dari Hewan yang Terancam Punah dalam Produksi
RIAU24.COM - Investigasi oleh kelompok perlindungan lingkungan mengungkapkan bahwa perusahaan farmasi top China, yang diperdagangkan secara publik, menggunakan bagian tubuh hewan yang terancam punah dalam obat-obatan mereka.
Penyelidikan telah menyebutkan tiga perusahaan besar antara lain: Beijing Tong Ren Tang Group, Tianjin Pharmaceutical Group dan Jilin Aodong Pharmaceutical Group. Mereka juga didukung oleh bank-bank global terkemuka, seperti UBS dan HSBC.
Environmental Investigation Agency UK (EIA) merilis sebuah laporan pada hari Senin (23 Oktober) yang menyoroti daftar 72 perusahaan.
LSM tersebut mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan ini menggunakan bagian tubuh macan tutul dan trenggiling yang terancam sebagai bahan dalam setidaknya 88 produk obat tradisional Tiongkok (TCM).
Avinash Basker, yang merupakan spesialis hukum dan kebijakan untuk LSM tersebut, mengatakan dalam sebuah rilis media, "Sangat mengecewakan melihat begitu banyak bank besar dan lembaga keuangan secara efektif mendukung eksploitasi yang merusak ini."
EIA meminta para pemegang saham untuk melepaskan saham mereka.
Basker mengatakan, "Sangat mengecewakan melihat begitu banyak bank besar dan lembaga keuangan secara efektif mendukung eksploitasi yang merusak ini, terutama karena begitu banyak yang berjanji untuk melakukan sebaliknya."
"Mereka perlu melakukan divestasi dari produsen TCM menggunakan spesies terancam secepat mungkin," tambah Basker.
Kelompok perlindungan lingkungan mengatakan bahwa mereka berfokus pada perusahaan farmasi karena produk display termasuk bagian macan tutul atau trenggiling di situs web mereka.
Kelompok itu mengatakan bahwa mereka telah menemukan setidaknya sembilan produk yang dinyatakan mengandung macan tutul dan / atau trenggiling.
Beberapa perusahaan juga menjual produk yang mengandung bagian harimau dan badak.
EIA menunjukkan bahwa ini akan bertentangan dengan posisi China sendiri yang menyatakan bahwa mereka tidak mengizinkan penggunaan tulang harimau dan cula badak dalam pengobatan.
"Ini digunakan pada skala industri yang efektif yang hanya dapat mendorong spesies ini semakin dekat dengan kepunahan," kata Basker lebih lanjut.
Khususnya, produk TCM dikenal karena menggunakan berbagai macam bagian tubuh hewan sebagai bahan, dan produsen sering secara terbuka menggembar-gemborkan kemanjuran bahan-bahan tersebut dan mencantumkannya pada paket produk mereka.
(***)