Pulau Semut : Mendulang Rupiah, Merawat Bumi
“Sungai Siak dan Pulau Semut adalah dua kesatuan yang tak bisa dipisahkan. Bagi kami Sungai Siak adalah sungai yang indah dan memiliki sejarah yang berkaitan dengan terbentuknya Pulau Semut ini. Bahkan, dengan viralnya Pulau Semut di media sosial beberapa bulan belakangan ini, saya berterimakasih kepada semua pihak terutama kepada PT Pertamina Patra Niaga yang sudah menjadikan kami mitra binaannya," kata Herdianto memulai percakapan.
Pria yang kerap disapa Ujang ini mengisahkan jika Pulau Semut itu dulunya sebuah pulau di pinggiran Sungai Siak di muara Sungai Pengambang. Ukuran luasnya pun relatif sangat kecil yaitu sekitar 300 m2.
Diceritakan juga jika Pulau Semut ini awalnya menyatu dengan daratan utama, yakni wilayah Jalan Pembina III, Kelurahan Limbungan, Kecamatan Rumbai Timur, Kota Pekanbaru.
“Dulunya Pulau Semut itu menyatu dengan daratan utama. Tapi karena abrasi dari muara Sungai Pengambang ke bagian pinggir daratan yang memotong arah secara terus-menerus, sehingga memisahkan lahan yang tadinya menyatu dengan daratan menjadi terpisah dan membentuk pulau kecil,” katanya lagi.
(Herdianto, Wakil Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pulau Semut, Foto : Devi Mewani)