Uni Eropa Membuka Penyelidikan Disinformasi ke Meta dan TikTok di Tengah Konflik Israel-Hamas
Perusahaan milik ByteDance itu juga mengatakan telah menghapus 500.000 video dan menutup 8.000 streaming langsung di wilayah tersebut.
TikTok bersikeras bahwa mereka berdiri melawan terorisme, dan bahwa perusahaan tetap fokus pada mendukung kebebasan berekspresi, menjunjung tinggi komitmen terhadap hak asasi manusia, dan melindungi platform selama perang Israel-Hamas.
"Kami terkejut dan terkejut dengan tindakan teror mengerikan di Israel pekan lalu, kata pihak TikTok.
Baca juga: Xi Jinping Menyerukan Perdamaian Ukraina dan Gencatan Senjata Gaza Selama Kunjungan di Brasil
"Kami juga sangat sedih dengan krisis kemanusiaan yang semakin intensif yang terjadi di Gaza. Hati kami hancur untuk semua orang yang telah terpengaruh," tambah aplikasi video populer itu.
(***)