Kisah Wanita Jakarta Idap Kanker Rahim Stadium 4, Awalnya Dikira Sakit Haid Biasa
Setelah pemeriksaan dan USG perut, dokter mencurigai adanya penebalan dinding rahim, yang bisa jadi ganas. Titaniaheap diberi obat untuk menghentikan perdarahan, namun kondisinya tidak membaik. Biopsi diperlukan untuk memastikan diagnosis.
Ketika kembali ke Jakarta, wanita 24 tahun ini kembali memeriksakan diri ke dokter obgyn. Dia melakukan serangkaian pemeriksaan dan dirujuk ke dokter onkologi. Karena Hb darahnya sangat rendah, ia harus dirawat inap, transfusi darah, dan melakukan biopsi pada tanggal 2 Juli.
Hasil biopsi seharusnya keluar pada tanggal 8 Juli, tetapi pihak rumah sakit lalai dalam memberikan kabar. Dirinya baru menerima hasil biopsi pada tanggal 14 Juli dan di saat itu juga ia divonis mengidap kanker endometrium, yang merupakan tumor ganas.
"Tanggal 2 Juli biopsi, hasilnya itu harusnya keluar tanggal 8, cuman rumah sakitnya lalai jadi aku nggak dikabarin udah keluar dan hasinya cancer. Akhirnya aku telpon ke rumah sakit, baru tau. Tanggal 14 Juli aku baru terima hasil, divonis tumor ganas," katanya.