Korea Utara Tuduh AS Menghasut Ketegangan dengan Supremasi Nuklir
RIAU24.COM - Korea Utara menuduh Amerika Serikat menghasut ketegangan regional dengan program nuklirnya dengan supremasi nuklir dan mengklaim bahwa kemampuan nuklir Pyongyang adalah bagian dari langkah pertahanan diri untuk mencegah perang nuklir.
KCNA mengatakan pada hari Selasa (17 Oktober) bahwa Kim Kwang Myong, yang digambarkan oleh media pemerintah sebagai peneliti di Institut Perlucutan Senjata dan Perdamaian Kementerian Luar Negeri, menyalahkan AS atas ketidakstabilan strategis yang menghancurkan perdamaian dunia.
Komentarnya yang dilaporkan datang ketika Korea Utara telah meningkatkan kekhawatiran di kawasan itu dengan peluncuran rudal reguler, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM) yang dapat menyerang benua Amerika Serikat.
Kim menyebutkan temuan baru-baru ini oleh Komisi Postur Strategis AS saat ia menyerukan untuk meningkatkan program modernisasi senjata nuklir negara itu.
Seperti dikutip, Kim mengatakan, "AS, negara senjata nuklir terbesar di dunia dan pengguna nuklir pertama di dunia yang mengadopsi serangan nuklir preemptive terhadap negara lain sebagai kebijakan nasionalnya, berbicara tentang 'ancaman nuklir' dari seseorang. Ini adalah sofisme."
Kim juga mengatakan bahwa AS ingin meningkatkan kemampuan serangan nuklir preemptive terhadap Korea Utara dengan membangun sistem pertahanan rudal.