Kunjungan Presiden AS Tak Akan Bikin Israel Tunda Invasi ke Gaza
RIAU24.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan melakukan kunjungan ke Israel dan Yordania pekan ini, saat perang terus berkecamuk di Jalur Gaza.
Namun, militer Israel menegaskan bahwa kunjungan Biden ke wilayahnya tidak akan menunda atau memperumit rencana invasi darat ke Jalur Gaza.
Seperti dilansir Al Arabiya News dan CNN, Selasa (17/10), juru bicara Angkatan Bersenjata Israel (IDF) Letnan Kolonel Jonathan Conricus menyatakan bahwa dirinya meyakini Biden mendukung operasi Israel untuk mengalahkan Hamas.
"Saya pikir presiden juga mengatakan bahwa 'Hamas perlu dihancurkan', dan itulah tujuan militer kami," ucap Conricus.
Gedung Putih mengumumkan bahwa Biden dijadwalkan mengunjungi Israel pada Rabu (18/10) besok untuk 'menunjukkan dukungan teguh kepada Israel dalam menghadapi serangan teroris brutal Hamas dan untuk berkonsultasi mengenai langkah-langkah selanjutnya'.
Biden juga akan berkunjung ke Amman, ibu kota Yordania, di mana dia akan bertemu dengan Raja Yordania, Presiden Mesir Abdel Fatah al-Sisi dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
"Dia (Biden-red) akan menegaskan kembali bahwa Hamas tidak membela hak rakyat Palestina atas martabat dan penentuan nasib sendiri, serta membahas kebutuhan kemanusiaan warga sipil di Gaza," demikian pernyataan Gedung Putih.
Militer Israel, seperti dikutip The Times of Israel, menyatakan bahwa mereka akan melancarkan operasi darat besar-besaran ke Jalur Gaza dalam beberapa hari mendatang berpotensi menjadi operasi terbesar dalam empat dekade terakhir.
Pada Sabtu (13/10) lalu, militer Israel menyatakan pihaknya sedang menyelesaikan persiapan untuk 'serangan terkoordinasi dari udara, laut dan darat'.
"Tanggung jawab kami sekarang adalah memasuki Gaza, pergi ke tempat-tempat di mana Hamas mempersiapkan, bertindak, merencanakan, meluncurkan serangan. Serang mereka di mana pun, setiap komandan, setiap operasi, hancurkan infrastruktur mereka," ucap Kepala Staf IDF Letnan Jenderal Herzi Halevi.
Tujuan dari invasi darat ke Jalur Gaza, menurut militer Israel, adalah 'menggulingkan pemerintahan Hamas dan menghancurkan kemampuan militernya, menghilangkan ancaman teror dari Jalur Gaza terhadap Israel, upaya maksimum untuk menyelesaikan masalah penyanderaan, dan mempertahankan perbatasan Israel dan warga sipilnya'.