Apakah Perbatasan Rafah Jadi Harapan Terakhir Bagi Palestina Gaza? Simak Penjelasannya
Sejak 2013, selama periode konflik yang meningkat antara militer Mesir dan jihadis di Semenanjung Sinai, Mesir telah secara signifikan membatasi pergerakan melalui penyeberangan.
Mereka juga melarang masuknya organisasi bantuan dan wartawan ke Sinai utara.
Palestina menuduh Mesir berkontribusi terhadap blokade 16 tahun Israel dengan secara efektif menutup satu-satunya rute keluar dari Gaza.
Para pejabat Mesir ragu-ragu untuk mengizinkan warga Palestina memasuki Sinai utara, karena mereka khawatir hal itu dapat menyebabkan pemukiman kembali permanen lebih dari 2 juta orang.
Orang-orang Palestina ini, yang tidak akan diizinkan Israel untuk kembali ke Gaza, menetap di Sinai adalah skenario yang ingin dihindari Mesir.
Presiden Abdel-Fatah al-Sisi telah menyatakan keprihatinan tentang konsekuensi potensial dari eksodus Gaza, yang menyatakan bahwa mengizinkan mereka untuk menetap di Sinai, bahkan untuk sementara, akan secara efektif memberi Israel kendali atas Jalur Gaza yang kosong.