Kondisi Gaza Makin Buruk, Israel Bersumpah Hancurkan Hamas dan Sekutunya
RIAU24.COM -Situasi Jalur Gaza makin gawat. Peperangan sepertinya belum akan berhenti.
Dari laporan terbaru Reuters, Senin (16/10/2023), serangan Israel terus terjadi di wilayah itu.
Bahkan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bersumpah untuk "menghancurkan Hamas" ketika pasukan daratnya bersiap untuk bergerak ke Jalur Gaza.
"Hamas berpikir kita akan hancur. Justru kita yang akan menghancurkan Hamas," kata Netanyahu ke parlemen Minggu waktu setempat.
Hal sama juga dikatakan militer Israel (IDF) Peter Lerner.
Ia mengatakan militer berencana untuk menyerang Hamas dari atas melalui institusi-institusinya.
"Kami tidak meminta perang ini, namun kami akan memenangkannya," kata Lerner dikutip CNBC International dari "This Week" ABC.
Dikatakannya pula tentaranya telah menyebar ke komunitas-komunitas di sepanjang perbatasan dengan Lebanon "untuk mengantisipasi potensi peningkatan kekerasan terhadap Hizbullah".
Diketahui Hizbullah juga beberapa kali menyerang Israel karena serangan ke Gaza.
Israel sendiri telah mendesak 1,1 juta warga Gaza, yang tinggal di bagian utara Gaza, untuk mengungsi ke selatan sejak akhir pekan.
IDF disebut tengah mempersiapkan serangan besar-besaran ke utara, baik dari data, laut maupun udara selama enam jam hingga pukul 20.00 waktu setempat kemarin.
Namun Hamas telah meminta warga mengabaikan pesan Israel.
Kelompok itu meminta seluruh warga Palestina, baik di Jalur Gaza maupun Tepi Barat untuk mempertahankan tanah mereka.
Korban jiwa juga terus bertambah dari sisi Palestina.
Dari data terbaru Kementerian Kesehatan, sejak 7 Oktober, 2.670 warga Palestina tewas karena serangan udara dan bombardir yang dilakukan Israel.
Al-Jazeera menyebut sebagian besar korban adalah anak-anak dan wanita di Gaza. Setidaknya 9.600 orang juga terluka.
Di sisi Israel, korban tewas mencapai 1.300 orang, di mana lebih dari 3.400 orang terluka.
Dengan begitu, jika digabungkan, total korban tewas dari kedua belah pihak mencapai kini hampir 4.000 orang tepatnya 3.970 jiwa.
Gaza sendiri merupakan sebidang tanah sempit yang diapit antara Mesir, Israel dan Laut Mediterania. Wilayah ini telah digempur pasukan Israel sebagai tanggapan atas serangan Hamas akhir pekan lalu.
(***)