8 Penjaga Perdamaian PBB Ditahan di Kongo Atas Tuduhan Pelecehan Seksual
RIAU24.COM - Delapan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah ditahan atas tuduhan pelecehan seksual.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (11 Oktober), misi penjaga perdamaian PBB di Kongo timur, yang dikenal sebagai MONUSCO, mengatakan telah menangguhkan sejumlah pasukan penjaga perdamaiannya sebagai tanggapan atas laporan pelanggaran tersebut.
Saat ini, MONUSCO memiliki sekitar 17.000 personel yang dikerahkan di timur negara itu.
"Kantor Layanan Pengawasan Internal telah disita dari masalah ini dan tindakan pencegahan telah dimulai sejalan dengan kebijakan toleransi nol Sekretaris Jenderal untuk eksploitasi dan pelecehan seksual dan bentuk-bentuk pelanggaran lainnya," kata pernyataan itu.
"Langkah-langkah awal ini termasuk penangguhan dari tugas, penahanan, dan kurungan ke tempat penjaga perdamaian yang bersangkutan sambil menunggu penerimaan informasi tambahan tentang tuduhan tersebut, termasuk melalui pelaksanaan penyelidikan penuh," tambahnya.
Pada hari Kamis, Stephane Dujjarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, mengatakan kepada wartawan, "Setelah menerima informasi bahwa anggota kontingen dari pasukan penjaga perdamaian PBB di DRC yang dikerahkan di sebuah pangkalan di bagian timur negara itu bersaudara, setelah jam malam, di bar di luar batas yang dikenal sebagai tempat di mana seks transaksional terjadi, polisi militer Misi PBB dan personel perilaku dan disiplin mengunjungi tempat itu untuk menilai laporan yang mereka terima."