Israel vs Hamas: Yerusalem Nyatakan Kontrol Masyarakat, Serukan Pengepungan Total di Gaza
RIAU24.COM - Tentara Israel pada hari Senin (9 Oktober) mengumumkan bahwa pasukannya telah mengambil kendali atas masyarakat di wilayah selatannya dekat Gaza.
Perkembangan itu terjadi dua hari setelah serangan mendadak diluncurkan oleh militan Hamas.
"Kami mengendalikan masyarakat," kata juru bicara militer Daniel Hagari saat berbicara kepada wartawan, menambahkan bahwa ada kemungkinan ‘teroris’ hadir di daerah tersebut.
"Kami telah sepenuhnya mengevakuasi 15 komunitas dari 24 yang berdekatan dengan perbatasan," kata Hagari, menambahkan bahwa pasukan Israel kemungkinan akan menyelesaikan evakuasi dalam 24 jam ke depan.
“Ada 4.400 peluncuran di Israel," kata Hagari menambahkan ketika berbicara tentang rentetan roket yang ditembakkan oleh Hamas ke Israel sejak serangan itu diluncurkan saat fajar pada hari Sabtu.
Hagari mengatakan bahwa 300.000 tentara cadangan dipanggil.
Menteri Pertahanan Israel Serukan 'Pengepungan Total' di Gaza
Pada hari Senin (9 Oktober), Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memerintahkan pengepungan total di Jalur Gaza ketika wilayah Palestina dihantam dengan serangan udara oleh militer.
"Kami mengepung Gaza sepenuhnya. Tidak ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada air, tidak ada gas semuanya ditutup," kata Gallant, dalam pesan video, ketika berbicara tentang daerah kantong yang telah menampung 2,3 juta orang.
Sekitar 700 orang tewas dalam serangan yang diluncurkan oleh militan Hamas di seberang perbatasan di Israel selatan pada hari Sabtu (7 Oktober), ketika orang-orang di kota-kota dan komunitas dekat Gaza ditembak sebelum pasukan keamanan Israel mulai melawan.
Orang-orang bersenjata Hamas juga menewaskan sekitar 250 orang di sebuah festival musik yang diadakan di Kibbutz Reim, dekat Gaza dan dihadiri oleh orang asing dan pemuda Israel, menurut sebuah organisasi yang membantu memulihkan mayat-mayat itu.
"Kami memerangi ‘binatang’ dan bertindak sesuai dengan itu," kata Gallant, dalam bahasa Ibrani.
Setelah serangan rudal diluncurkan oleh militer Israel di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan Hamas, sekitar 493 orang tewas di daerah kantong Palestina.
Sementara itu, sekutu internasional utama Hamas, Iran, mengucapkan selamat atas serangan itu. Namun misi Iran untuk PBB membantah keterlibatan Teheran dalam operasi yang dilakukan oleh kelompok teroris tersebut.
Milisi Hizbullah Lebanon yang didukung Iran dan pasukan Israel juga menembakkan roket dan artileri satu sama lain pada hari Minggu (7 Oktober).
(***)