RIAU24.COM - Pengadilan Siprus menunda persidangan lima turis Israel, pada hari Kamis (5 Oktober), yang dituduh memperkosa seorang wanita muda Inggris karena menunggu penyerahan bukti material oleh jaksa.

Kelima pria itu, berusia 19 dan 20 tahun, ditangkap oleh polisi setelah seorang wanita Inggris menuduh mereka diduga memperkosanya setelah memaksanya masuk ke kamar hotel di resor Ayia Napa pada 3 Agustus.

Kelimanya menghadapi enam tuduhan masing-masing penculikan, penyerangan dan pemerkosaan.

“Pembela belum menerima laporan DNA, laporan sidik jari, foto-foto tempat kejadian", kata pengacara Maria Neophytou yang mewakili tiga terdakwa.

"Sebelum kami memiliki gambaran keseluruhan tentang apa yang dihadapi klien saya, mereka belum menjawab, mereka belum memohon," kata Neophytou.

Dia lebih lanjut mengatakan bahwa mereka juga tidak diberikan pernyataan yang diberikan oleh saksi yang ditangkap dan kemudian dibebaskan tanpa tuduhan.

Sesuai kantor berita AFP, Neophytou mengatakan bahwa tanpa mereka tidak akan ada pengadilan yang adil, menambahkan "Saya butuh bukti untuk mempersiapkan pembelaan.”

Terdakwa diizinkan untuk bertemu dengan anggota keluarga mereka setelah pengadilan ditunda.

Menurut laporan, korban yang diduga tidak menghadiri sesi pengadilan dan telah kembali ke Inggris.

Persidangan dijadwalkan akan dilanjutkan pada 16 Oktober, ketika orang-orang itu akan mengajukan permohonan mereka.

Elleni Evagorou, seorang aktivis Federasi Organisasi Perempuan Pancyprian, menghadiri persidangan untuk menunjukkan dukungan bagi korban yang diduga.

"Ini bukan pertama kalinya di Siprus kami mengalami persidangan semacam ini," katanya. "Ini adalah masalah umum di Siprus, pelecehan seksual terhadap perempuan, jadi kami di sini untuk menentangnya," katanya.

Tahun lalu, Mahkamah Agung Siprus menghukum seorang wanita Inggris yang telah dijatuhi hukuman secara salah oleh pengadilan yang lebih rendah karena berbohong tentang diperkosa beramai-ramai oleh 12 pria Israel pada Juli 2019.

(***)