RIAU24.COM - Rusia pada hari Rabu (4 Oktober) menguji sistem peringatan publik daruratnya di seluruh negeri dengan sirene yang menggelegar, dan mengganggu beberapa siaran televisi dan radio untuk menyarankan masyarakat agar tetap tenang.

Kementerian Situasi Darurat mengatakan dalam siaran pers bahwa audit skala besar sistem peringatan publik di tingkat regional dan kota akan berlangsung secara nasional.

Tes ini pertama kali dilakukan pada tahun 2020 dan merupakan bagian dari inisiatif baru yang mengharuskan pihak berwenang untuk melakukan tes dua kali setahun, mulai dari 1 September.

Sekitar pukul 10:40 pagi waktu Moskow, sirene meraung di beberapa bagian Rusia dan pengumuman tegas berbunyi "Perhatian semuanya!".

Dengan suara laki-laki Rusia, pembicara mengatakan, "Sistem peringatan dirancang untuk menyampaikan sinyal secara tepat waktu kepada penduduk jika terjadi ancaman atau keadaan darurat yang bersifat alami atau buatan manusia. Kesiapan sistem peringatan sedang diperiksa, harap tetap tenang."

Kementerian itu mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Ketika Anda mendengar suara sirene, Anda harus tetap tenang dan tidak panik, menyalakan saluran TV atau radio yang dapat diakses publik dan mendengarkan pesan informasi."

Pemerintah AS akan melakukan siaga darurat nasional

Pengujian siaga darurat Rusia dilakukan di tengah Amerika Serikat juga melakukan latihan yang sama. Pejabat pemerintah mengatakan bahwa pesan bertuliskan 'INI ADALAH TES' mungkin berkedip di layar ponsel atau televisi Anda pada hari Rabu.

Latihan ini merupakan bagian dari pengujian rutin pemerintah federal terhadap sistem peringatan daruratnya, yang digunakan untuk memberi tahu orang-orang tentang keadaan darurat.

Badan Manajemen Darurat Federal, atau FEMA, mengatakan dalam siaran pers bahwa tujuan dari tes AS adalah untuk memastikan bahwa sistem terus efektif dalam memperingatkan masyarakat akan keadaan darurat, terutama di tingkat nasional.

Tidak hanya AS dan Rusia, tetapi banyak negara lain juga telah melakukan tes sistem peringatan untuk krisis dan bencana dalam beberapa tahun terakhir.

(***)