Menu

Gagal Shutdown, Biden Minta DPR AS Setujui Bantuan Baru untuk Ukraina 

Zuratul 2 Oct 2023, 10:34
Gagal Shutdown, Biden Minta DPR AS Setujui Bantuan Baru untuk Ukraina. (Politico/Foto)
Gagal Shutdown, Biden Minta DPR AS Setujui Bantuan Baru untuk Ukraina. (Politico/Foto)

RIAU24.COM -Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengeaskan kalau pihaknya tidak akan meninggalkan Ukraina dalam keadaan apapun. 

Joe Biden diketahui meminta Partai Republik untuk menyetujui pemberian bantuan baru. 

Hal ini disampaikan Biden setelah menandatangani sebuah rancangan undang-undang anggaran sementara untuk menghindari penutupan sementara. 

Dalam atutan government shutdown itu tidak terdapat aturan dalam memberikan bantuan baru bagi Ukraina. 

"Tidak ada dana untuk Ukraina dalam perjanjian ini. Meskipun demikian, saya tidak percaya kita bisa membiarkan jutaan orang Amerika mengalamo penderitaan akibat penutupan pemerintah," ujar Biden, Minggu (1/10) melansir CNN. 

Biden mengatakan dengan tegas dan meminta pertanggungjawaban Partai Republik atas sinyal-sinyal dukungan mereka sebelumnya untuk Ukraina. 

"Namun mari kita perjelas. Saya harap teman-teman saya di sisi lain menepati janji mereka tentang dukungan untuk Ukraina. Mereka mengatakan akan mendukung Ukraina dalam pemungutan suara terpisah," kata Biden.

"Kita tidak bisa, dalam keadaan apapun, membiarkan dukungan Amerika untuk Ukraina terganggu," imbuhnya.

Biden sepenuhnya mengharapkan Ketua DPR Kevin McCarthy untuk "menjaga komitmennya untuk mengamankan jalan dan dukungan yang diperlukan untuk membantu Ukraina saat mereka mempertahankan diri dari agresi dan kebrutalan."

Biden mengatakan bahwa ada dukungan bipartisan yang luas untuk upaya perang Ukraina. 

"Mari kita lakukan pemungutan suara," katanya.

"Saya ingin meyakinkan sekutu-sekutu Amerika kita dan rakyat Amerika serta rakyat Ukraina bahwa Anda dapat mengandalkan dukungan kami. Kami tidak akan pergi," katanya.

Rancangan awal dari RUU pengeluaran untuk mencegah shutdown termasuk bantuan untuk Ukraina, tetapi dana tersebut akhirnya dihapus karena kekhawatiran tindakan tersebut tidak dapat melewati keberatan dari kaum konservatif.

Para anggota bipartisan pimpinan Senat merilis sebuah pernyataan bersama pada hari Sabtu yang berkomitmen untuk melakukan pemungutan suara mengenai pendanaan lebih lanjut untuk bantuan Ukraina "dalam beberapa minggu mendatang." 

Kongres perlu menegosiasikan rancangan undang-undang pendanaan lainnya pada pertengahan November.

DPR AS sebelumnya mengesahkan RUU untuk anggaran pendanaan pemerintah untuk 45 hari ke depan, Sabtu (30/9). 

DPR AS memberikan suara 88-9 untuk mendanai pemerintah hingga pertengahan November dengan resolusi yang telah disetujui.

(***)