Kecewa Tak Dilindungi, Armenia Isyaratkan Akan Keluar dari Aliansi Rusia
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada hari Sabtu menuduh Armenia “menambah bahan bakar ke dalam api” dengan retorika publiknya. Moskow pada awal bulan ini memanggil duta besar Armenia menyusul keputusan negara tersebut untuk menampung pasukan AS dalam latihan penjaga perdamaian kecil-kecilan.
Komentar Pashinyan tentang ICC mengancam akan menimbulkan kemarahan khusus di Kremlin. Sekadar diketahui, hakim ICC Tomoko Akane mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Putin pada bulan Maret atas tuduhan kejahatan perang di Ukraina.
Tuduhan itu merujuk pada dugaan deportasi anak-anak Ukraina secara tidak sah selama perang. Putin telah menghindari kunjungan ke negara-negara anggota ICC lainnya setelah surat perintah penangkapan dari ICC keluar. Pashinyan telah mengirimkan Statuta Roma dokumen pendirian ICC untuk diratifikasi Parlemen Ukraina awal bulan ini.
Pemimpin Armenia itu mengatakan; "ICC dapat membantu menjamin keamanan kami.” “Keputusan tersebut tidak ditujukan terhadap CSTO dan Federasi Rusia,” kata Pashinyan tentang keinginannya untuk bergabung dengan ICC. “Itu datang dari kepentingan keamanan eksternal negara, dan mengambil keputusan seperti itu adalah hak kedaulatan kami.”
Dia mengakhiri pidatonya dengan menyerukan rekan-rekan asing untuk menghormati kedaulatan Armenia.
Analis politik independen Armenia, Beniamin Matevosyan, mengatakan Pashinyan sengaja memperburuk ketegangan dengan Rusia. “Dia secara terbuka mengatakan kepada Rusia: jika Anda tidak membantu mempertahankan orang-orang Armenia di Karabakh, saya akan keluar dari CSTO,” katanya.