AS Sebut Akan Berlakukan Pembatasan Visa pada Individu yang Merusak Pemilihan Bangladesh
Perkembangan hari Jumat terjadi sehari setelah Uni Eropa (UE) mengatakan tidak akan mengerahkan tim pengamat pemilu penuh ke Bangladesh, dengan alasan kurangnya kondisi yang diperlukan.
Duta Besar Uni Eropa Charles Whiteley pada hari Kamis mengatakan blok itu tidak akan mengerahkan misi pengamat lengkap.
Sementara Uni Eropa memperhitungkan keterbatasan anggaran, dikatakan keputusan itu juga mencerminkan fakta bahwa pada saat ini, tidak cukup jelas apakah kondisi yang diperlukan akan terpenuhi.
Uni Eropa adalah mitra dagang terbesar Bangladesh. Blok beranggotakan 27 negara itu adalah tujuan lebih dari setengah barang ekspor negara Asia Selatan senilai USD 55 miliar.
(***)