Mantan Komandan Wagner Ditangkap di Norwegia Karena Mencoba Melintasi Perbatasan ke Rusia Secara Ilegal
RIAU24.COM - Seorang mantan komandan kelompok tentara bayaran, Wagner, ditangkap oleh polisi Norwegia karena dicurigai bahwa ia secara ilegal berusaha menyeberangi perbatasan kembali ke Rusia setelah mencari suaka di Norwegia awal tahun ini, lapor pengacaranya pada Sabtu (23 September).
Andrei Medvedev, yang keluar dari Rusia pada bulan Januari melalui perbatasan Arktik dengan Norwegia, mengatakan bahwa dia berlari ketika penjaga Rusia melepaskan tembakan ke arahnya.
Polisi merilis pernyataan pada Jumat malam (22 September) yang mengatakan bahwa seorang pria berusia 20-an telah ditahan karena mencoba menyeberangi perbatasan Rusia secara ilegal, tetapi tidak menyebutkan namanya.
Seorang petugas polisi setempat Finnmark menolak memberikan identitas pria yang ditangkap itu.
Melintasi perbatasan ke Rusia hanya diizinkan pada titik-titik tertentu.
Namun, sesuai laporan kantor berita Reuters, penangkapan Medvedev adalah karena kesalahpahaman, kata pengacaranya dari Norwegia Brynjulf Risnes.
"Dia ada di sana untuk melihat apakah dia bisa menemukan tempat di mana dia menyeberang (ke Norwegia pada Januari). Dia dihentikan ketika dia berada di taksi. Dia tidak pernah berada di dekat perbatasan. Tidak pernah ada niatnya untuk menyeberangi perbatasan (ke Rusia)," kata Risnes.
Saat mencari suaka di Norwegia, Medvedev mengatakan bahwa dia takut akan nyawanya setelah dia menyaksikan pembunuhan tahanan Rusia yang dibawa ke garis depan di Ukraina dan cara mereka dianiaya.
Pelariannya pada bulan Januari menjadi berita utama di seluruh dunia sebagai contoh langka dari seseorang yang melarikan diri ke dunia Barat sementara juga mengklaim telah berjuang untuk Rusia sebagai tentara bayaran dalam perang Ukraina.
Namun, kemudian pada bulan Mei, ia merilis sebuah video di YouTube yang mengatakan bahwa ia ingin kembali ke Rusia meskipun faktanya keputusannya dapat menimbulkan risiko bagi hidupnya.
Dia mengatakan bahwa dia adalah semacam anak laki-laki dalam pertandingan besar yang dia tidak lagi ingin menjadi bagian darinya.
Risnes mengatakan Medvedev memiliki hak untuk kembali ke Rusia jika dia mau, tetapi banyak perubahan perlu terjadi untuk kembali dengan aman.
(***)