Kabar Nggak Enak Buat yang Sudah Sembuh COVID-19! Risiko Ini Mengintai
RIAU24.COM - Kabar kurang baik buat yang pernah terpapar COVID-19, bukti lain menunjukkan komplikasi kardiovaskular pasca sembuh dari SARS-CoV-2, tidak lantas hilang. Studi besar yang dilakukan 2022 pada 691.455 pasien di Amerika Serikat menemukan mereka yang terkena COVID-19 memiliki risiko jauh lebih tinggi mengalami penyakit jantung.
Menurut riset yang sama, risiko terkena stroke juga meningkat 1,5 kali lipat, sementara risiko terkena serangan jantung sebanyak dua kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak pernah terpapar OCVID-19.
Persoalan jantung lain yang ditemukan adalah aritmia, pasien dengan riwayat COVID-19 memiliki 1,6 hingga 2,4 kali lipat terkena berbagai jenis aritmia.
"Sejak awal, kami melihat dampaknya pada sistem kardiovaskular selama pandemi COVID," kata dr Helene Glassberg, ahli jantung dan profesor kedokteran klinis di Fakultas Kedokteran Universitas Pennsylvania Perelman, yang tidak ikut serta dalam penelitian ini.
"Tetapi sekarang kami melihat konsekuensi jangka panjang pada orang-orang yang pernah mengidap COVID-19 sebelumnya," bebernya, dikutip dari Channel News Asia.
Beberapa kondisi ini mungkin disebabkan oleh efek infeksi berkepanjangan. Penyakit lain mungkin muncul karena COVID-19 juga dikaitkan dengan timbulnya faktor risiko penyakit jantung, terutama hipertensi.
Penelitian lain yang baru-baru ini dirilis menemukan hampir 21 persen orang yang dirawat di RS karena COVid-19, mengalami hipertensi pada bulan-bulan berikutnya. Keluhan yang sama ditemukan pada 11 persen orang yang terkena COVID-19 meskipun bergejala ringan dan tidak dirawat di RS.
Para ahli belum mengetahui secara pasti bagaimana COVID-19 bisa memicu hipertensi. "Mungkin ada faktor biologis yang terjadi, namun tekanan umum akibat pandemi ini mungkin juga berperan," kata dr Luke Laffin, ahli jantung dan salah satu Direktur Pusat Gangguan Tekanan Darah di Klinik Cleveland.
Mereka yang baru saja terjangkit COVID dan mengalami gejala kardiovaskular apa pun, seperti nyeri dada atau sesak napas, disarankan untuk segera menghubungi dokter.
Penelitian menunjukkan orang yang divaksinasi memiliki kemungkinan 40 hingga 60 persen lebih kecil terkena serangan jantung atau stroke pasca terinfeksi COVID dibandingkan mereka yang tidak divaksinasi. Hal ini mungkin terjadi karena orang yang sudah divaksinasi lebih kecil kemungkinannya terkena gejala COVID-19 parah, yang pada gilirannya menurunkan risiko banyak masalah terkait jantung. A
Vaksin juga diyakini dapat membantu melindungi sistem kardiovaskular itu sendiri, misalnya dengan mengurangi efek peradangan akibat COVID. ***