Indonesia Bisa Dapat Untung dari Krisis Generasi Muda Korea, Loh Kok Bisa?
RIAU24.COM -Kores Selatan saat ini tengah menghadapi masalah sosial berupa krisis populasi.
Angka kelahiran di Negeri Ginseng itu turun drastis karena anak muda mereka menunda atau menyerah untuk menikah dan memilih anak.
Baca juga: Dua Pilot Angkatan Laut AS Ditembak Jatuh Dalam Insiden 'Tembakan Persahabatan' Di Atas Laut Merah
Tercatat hanya ada 249 ribu bayi yang lahir pada 2022.
Pemerintah Korsel mengatakan, angka kelahiran tersebut menunjukkan penurunan sebesar 4,4 persen bila dibansingkan dengan 2022, melansir The Korea Herald.
Baca juga: Israel-Hamas Bicara Gencatan Senjata, 90 Persen Selesai Tetapi Masalah Utama Belum Terpecahkan
Lima tahun belakangan, angka fertilitas di negeri K-Pop tetap berada di bawah angka satu.
Akibatnya, Korsel menjadi satu-satunya negara dengan tingkat kesuburan terendah dibandingkan negara anggota Organisasi Kerjasam Ekonomi dan Pembangunan (OECD) lainnya.